Surabaya Newsweek- Kasus Jual beli bangku kosong yang dilakukan oknum guru seringkali terjadi di Kota Surabaya dan ini terjadi saat pasca Penerimaan Peserta Didik Baru ( PPDB ),untuk mencari keuntungan pribadi, ada dugaan kuat terjadi di SMAN 19 Surabaya, adanya permainan bangku kosong yang dilakukan oleh oknum, dengan memberi peluang seorang siswa untuk bisa mengisi bangku kosong tersebut, tanpa melalui persedur yang ada.
Informasi
yang beredar dari salah satu sumber wali murid yang diketahui bernama Samsul, menjelaskan
saat mengantar anaknya untuk daftar ke SMAN 19, di jalan Nambangan Surabaya,
mengetahui adanya penerimaan seorang siswa baru dari SMP Muhammadiyah oleh
Kepala Sekolah tanpa persedural, untuk mengisi
kokosongan bangku di SMAN 19.
“Saya menemukan siswa
baru dari SMP
Muhamadiyah Surabaya,
yang baru masuk hari ini, tanpa melalui pendaftaran maupun MOS (masa orentasi
siswa) terlebih dahulu, karena keterangan tersebut saya dapat dari keterangan
siswa langsung padahal,
sebelumnya saya sudah tanya ke Zainuri selaku kepala sekolah katanya, sudah penuh dan tidak
ada bangku kosong, di SMAN 19 juga menerima siswa SMPN 18 yang nilainya dibawah
rata-rata,
yang sudah masuk disekolah tersebut ”ungkapnya.
Namun
demikian, informasi yang saya dapat di SMAN 19, masih ada lima bangku
kosong, yang belum terisi dan
kemarin baru terisi tiga salah satunya siswa SMPN 18, yang nilainya dibawah rata- rata , dua
kursi kosong akhirnya, terisi satu yaitu dari SMP
Muhamadiyah, kini tinggal
satu kursi kosong yang tersisa, ada dugaan
kuat nantinya, juga akan dilakukan praktik jual beli
bangku kosong seperti hari- hari
sebelumnya.
“Saya
mendapat informasi bahwa ada lima bangku kosong yang ada di SMAN19 ,samapi hari
ini sudah terisi 4 siswa baru, tinggal 1 bangku kosong yang belum terisi, ada
dugaan 1 bangku kosong tersebut akan di jual belikan terhadap siswa baru,”
tambahnya.
Menanggapi
hal tersebut Kepala Sekolah SMAN 19 Zainuri ketika, dikonfirmasi memilih tutup
mulut, sampai berita ini dipublikasikan Kepala sekolah SMAN 19, mengambil sikap
diam, tentu ini akan menjadi pertanyaan publik, benarkah jual beli bangku kosong ini terjadi di SMAN 19 Surabaya?.
Tempat
terpisah Inspektorat Pemkot Surabaya Sigit Sugiharsono diruang kerjanya ,
menanggapi dugaan jual beli bangku kosong yang terjadi di SMAN 19, pihaknya
akan mengroscek dulu kebenaranya dan akan memanggil pihak sekolah secepatnya ,
bila ini benar terjadi maka Kepala Sekolah akan di kenakan sangsi pemecatan
sebagai bentuk hukumannya.
“
Iya kita kroscek dulu mas kebenaranya terkait kasus tersebut, jika benar adanya
maka, oknum yang melakukan akan di proses dengan sangsi pemecatan dengan tidak
dengan hormat, untuk itu nantinya pihak kami akan memanggil pihak sekolah
secepatnya,” ujar Kepala Inspektorat Sigit Sugiharsono. ( Ham )