Warga Diminta Waspada Angin Kencang Imbas "Badai Nangka"




Surabaya Newsweek- Fenomena angin kencang yang melanda Surabaya dalam dua hari terakhir mendapat perhatian serius dari pemkot. Atensi khusus ditujukan pada obyek-obyek rawan roboh seperti pohon dan papan reklame (billboard).

“Antisipasi yang dilakukan yaitu melakukan perantingan pohon di sejumlah titik,” kata Kepala Bakesbangpol dan Linmas Kota Surabaya Soemarno saat dijumpai di kantornya, Senin (13/7).

Soemarno menyatakan, di samping itu pihaknya bersama dinas terkait memberi perhatian lebih kepada papan reklame yang dinilai rawan roboh. Untuk itu, tim pemkot akan melakukan pengecekan guna memastikan papan reklame tidak tumbang diterpa angin.

Berdasar hasil koordinasi antara pemkot dan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) diketahui bahwa kecepatan angin berkisar antara 5 hingga 65 km/jam. Fenomena akibat badai Nangka yang terjadi di Filipina ini diprediksi masih akan berlangsung setidaknya hingga lima hari ke depan.

Data lain menjelaskan bahwa suhu udara selama rentang waktu tersebut berkisar pada 24 - 34 derajat celcius. Kelembaban udara antara 50 – 87 persen. Sedangkan tinggi gelombang laut selat Madura bisa mencapai 2,5 meter.

Oleh karenanya, pemkot menghimbau warga menghindari berteduh di bawah pohon maupun papan reklame. Himbauan juga ditujukan kepada penduduk di wilayah pesisir pantai. Dengan ketinggian gelombang air laut yang bisa mencapai 2,5 meter tentunya dapat mengganggu aktivitas nelayan. Untuk itu, para nelayan diharapkan meningkatkan kewaspadaan.

Tak lupa, lanjut Soemarno, pemkot juga menyiagakan aparat di kelurahan dan kecamatan agar tanggap terhadap kejadian di masing-masing wilayah. “Sejauh ini belum ada laporan korban dan kami berharap memang tidak akan ada laporan seperti itu,” kata Soemarno.

Sementara itu, prakirawan Stasiun Meteorologi Maritim Perak Surabaya Fajar Setiawan mengatakan, keberadaan awan cumulo nimbus yang luas dan gelap berpotensi menambah kecepatan angin dan tinggi gelombang. ( Ham )

Lebih baru Lebih lama
Advertisement