Surabaya
Newsweek – Maraknya polemik mengenai calon
tunggal dalam Pemilihan Walikota dan Wakil Walikota Surabaya 2015, Komisi
Pemilihan Umum (KPU) Kota Surabaya semakin gencar menggelar sosialisasi, ke berbagai elemen
dan kelompok masyarakat.
Komisioner
KPU Kota Surabaya divisi Sosialisasi, Pendidikan Pemilih, dan Pengembangan
Informasi, Nur Syamsi mengatakan, bahwa sosialisasi ke
masyarakat akan, terus berlangsung hingga 8 Desember 2015 atau H-1, pemilihan. Kegiatan
ini membidik berbagai kalangan, melalui sebanyak-banyaknya organisasi, baik yang
berlatar belakang keagamaan, profesional, akademik, dan lain sebagainya.
“Tujuannya
tidak lain adalah, untuk meningkatkan pemahaman masyarakat tentang, Pemilu serentak,
khususnya Pilwali Surabaya. Dengan demikian kami berharap partisipasi
masyarakat nantinya bisa sesuai target dan lebih besar dari pemilihan
sebelumnya,” kata Syamsi,
Selama
pekan pertama bulan Juli 2015 ini, KPU Kota Surabaya telah mengadakan
sosialisasi ke beberapa organisasi. Di antaranya adalah, PIM Daerah
Muhammadiyah, Yayasan Al-Kalam dan Yayasan Baitul Muttaqien. Dalam
sosialisasi-sosialisasi tersebut, KPU menyampaikan kepada peserta berbagai hal,
di antaranya mengenai Daftar Pemilih Tetap (DPT), tata cara pencalonan,
tahapan-tahapan Pilwali, serta tata cara pencoblosan.
“Tetapi
yang paling penting untuk kami sampaikan adalah, alasan mengapa
mereka harus berpartisipasi dalam pilwali kali ini. Mengenai ramainya
perdebatan soal calon tunggal, kami sampaikan juga ke masyarakat agar, tidak berspekulasi
terlebih dahulu karena, pendaftaran calon pasangan pun baru akan dibuka
pada 26 Juli nanti,” pungkas Syamsi.
Selain
menggelar sosialisasi, untuk mewujudkan pemahaman
yang menyeluruh mengenai, daftar pemilih yang
berkualitas dan mampu mengakomodir seluruh hak politik masyarakat, dalam pemilihan Walikota dan Wakil Walikota
Surabaya 2015, KPU juga mengadakan Bimbingan Teknis (Bimtek), operator sidalih (Sistem Informasi Data
Pemilih).
Agenda ini dilaksanakan 5
hari berturut-turut di kantor KPU Surabaya, terhitung mulai Senin
(6/7/2015) hingga Jumat (10/7/2015) dan melibatkan PPK (Panitia Pemungutan
Kecamatan), PPS (Panitia Pemungutan Suara), serta operator Sidalih sebagai
peserta.
Menurut Nurul
Amalia, S.SI, Komisioner KPU Kota Surabaya Divisi Teknis
Penyelenggaraan dan Data, bimtek ini untuk memudahkan petugas di
level PPK dan PPS, dalam dalam memasukkan data hasil pencocokan
dan penelitian (coklit) yang dilakukan petugas pemutakhir data pemilih.
Nantinya, setelah petugas pemutakhiran data bekerja, hasilnya memang
akan diserahkan ke PPS.
“Hasil dari PPS itulah nanti akan
dientri oleh PPS. Jika ada ada pemilih baru yang belum masuk, akan dimasukkan.
Hasil pemutakhiran ini, PPS lah yang kemudian
memasukkan ke Sidalih, kata “Nurul.
“Mau kami, PPK dan PPS nanti
terbantu ketika, harus membuat rekapan jumlah pemilih yang ada
di TPS, itu laki-laki maupun perempuan, karena sudah ada di sidalih.
Ketika mereka bisa memasukkan data-data itu,
otomatis mereka bisa merekap data itu,” tambahnya.
Dalam bimtek ini, KPU Kota
Surabaya memberikan bimbingan dan panduan, salah satunya mengenai bagaimana PPS
melakukan login, sampai pada pemutakhiran
data pemilih calon Walikota dan Wakil Walikota Surabaya 2015.
"Kegiatan ini dilaksanan 5
hari berturut-turut, karna kami berharap teknis ini benar-benar
dipahami oleh, masing-masing operator di tingkat PPK maupun
PPS," pungkasnya.
Priyo Sasongko, salah seorang
anggota PPK kecamatan Semampir selaku peserta menganggap kegiatan ini sangat
efektif.
"Mengingat yang didatangkan
bukan hanya PPK, tetapi juga PPS, yang
notabene di lapangan nanti, akan menjadi ujung
tombak pendataan pemilu, maka saya kira agenda ini sangat penting
dilaksanakan," ujar Priyo.
Demikian pula disampaikan Ramli,
anggota PPS kelurahan Ujung kecamatan Semampir, yang juga hadir pada acara tersebut. Menurut dia,
menyampaikan bahwa, acara ini penting karena, bimtek pemilu sebelumnya tidak melibatkan PPS.
"Kami berharap selanjutnya ada
bimbingan lanjutan dari PPK, untuk lebih memantapkan
keahlian kami," kata Ramli. ( Ham )