Surabaya
Newsweek- Keingingan
Pemerintah kota (Pemkot) Surabaya untuk melakukan pembaruan dan pembangunan di
sektor pendidikan, semakin membawa angin segar. Setelah satu tahun kebelakang
Pemkot terfokus pada pembangunan infrastruktur, tahun ini Pemkot bersama Dinas
Pendidikan berencana menjadikan pendidikan di Kota Surabaya menjadi kota dengan
predikat pendidikan berkarakter.
Hal ini juga diimbangi dengan keluarnya surat edaran
dari kementrian tentang pendidikan berkarakter. Bertempat di ruang kerja Wali
kota, dan dengan didampingi oleh Kepala Dinas Pendidikan, Ikhsan. Wali Kota
menjelaskan, tentang
beberapa poin yang terdapat di surat keputusan, dan ternyata sudah diterapkan
terlebih dahulu di sekolah-sekolah di kota Surabaya.
“Saya sempat terkejut saat, membaca surat edaran, ternyata yang
jadi perintah menteri pendidikan, sudah dilakukan terlebih dahulu di kota
Surabaya. Tentang pendidikan di Kota Surabaya, semua saya sudah kita
rencanakan, bukan hanya berjalan kedepan. Namun, sudah dihitung secara teliti
setiap langkahnya,” tegas Wali Kota.
Pemkot telah memberangkatkan sebanyak 50-60 guru ke
Korea Selatan,karena merupakan negara dengan tingkat industri kreatif yang
paling pesat belakang ini. Fenomena boy
band yang dikemas secara kreatif, membuat Pemkot terinspirasi ,dan nantinya
diharapkan guru-guru yang melakukan studi banding, mampu mengajarkan ilmu
kreatifitas didapatkan selama berada di Korea Selatan.
Wali Kota menambahkan, meski tidak semua anak memiliki
kemampuan intelejensi dan kemampuan kreatifitas yang setara, namun setiap anak
pasti akan unggul di salah-satu bidang. Wali Kota juga tidak terlalu khawatir
dengan nilai akhir (UAS) para siswa, ia merasa proses adalah, salah satu faktor yang
paling penting.
“jika kita mengedepankan hasil, maka semuanya akan
dikorbankan. Dalam hal ini bukan hanya waktu untuk belajar, takutnya malah
siswa akan menghalalkan segala cara, untuk mendapatkan hasil yang bagus.
Salah satunya dengan mencontek atau menyewa joki ujian. Jika meninjau dari
proses, dan ada nilai yang kurang, maka siswa tersebut akan tahu di mana bagian
yang kurang, dan akan mengejar kekurangan tersebut keesokan harinya,” imbuh
Wali Kota.
Tak hanya di bidang pengetahuan inteleJensi, Wali Kota
menginstruksikan bahwa, para pelajar juga harus bisa bersosialiasi dengan teman
sebayanya, telebih dengan masyarakat sekitar. Salah satunya dengan program
konselor sebaya, program yang berhubungan dengan kegiatan sosialisasi teman
sebangkunya, dan bertujuan menimbulkan kepekaan di lingkungannya.
Para siswa juga diajarkan untuk peduli terhadap
lingkungan, salah satunya dengan program eco school yang baru saja dilaunching
bulan ini. Para siswa SMK dengan wira usaha, bahkan Dinas Pariwisata membuat agenda khusus pelatihan seni tari
pada sore hari di balai pemuda. Dan nantinya diharapkan, para siswa bisa sukses
meskipun belum selesai menuntaskan sekolahnya
Wali kota juga berharap kepada dinas pendidikan, agar
nantinya anak-anak pelajar ini, mampu menjadi anak-anak multitalenta, anak-anak yang ahli di
berbagai bidang. Dalam hal ini, pemkot telah memberikan fasilitias berupa
lomba-lomba dari tingkat SD hingga SMA/SMK.
“Semua ide para siswa kami tampung, guru-guru juga kita rahkan
untuk bisa berkreasi, apapun idenya. Kita ingin daya kreatifitas anak-anak ini
bisa tumbuh dimulai dari tingkat sekolah dasar,” tegas wali kota.
Di sektor kreatifitas, olahraga dan sains. Dinas
pendidikan sudah menyiapkan tenaga pendidik yang berkompten untuk mengarahkan
para siswa. Wali Kota menginginkan pelatih yang benar-benar berkualitas dalam
hal musik, penelitian, penulis dan instruktur olah raga.
Tahun ini Pemkot Surabaya telah membangun 100 lebih
lapangan olah raga di sekolah-sekolah, dan di setiap kelurahan. Nantinya pemain
bola senior asal, kota Surabaya rencananya akan disiapkan menjadi tenaga
pendidik (Ham)