Risma Harus Mengundurkan Diri, Jika Resmi Kader PDIP




   


Surabaya Newsweek- Dalam Rapat Kerja Cabang Khusus ( Rakercabsus ), Digedung Wanita Rabu ( 8/7 ) yang akan di hadiri 2000 Pengurus PDIP Se-surabaya, dengan agenda pembacaan rekomondasi Calon Walikota dan Wakil Walikota Surabaya oleh, Sekjen DPP PDIP Hasto Kristiyanto, Wakil Ketua DPC PDIP Surabaya, Sukadar mengatakan, dalam prosesi itu, akan ada penyerahan KTA (Kartu Tanda Anggota) dan penyematan Jaket berlogo PDIP, kepada pasangan bakal calon Walikota dan Wakil Walikota.


“Sebelum pembacaan rekomendasi (Bakal calon Walikota dan Wakil Walikota) ada penyerahan KTA dan penyematan jaket PDIP kepada bakal calon,” ungkapnya.


Bila nanti penyerahan Kartu Tanda Anggota ( KTA ), diterima oleh Walikota dalam Rakercabsus, maka secara otomatis Walikota Surabaya Risma Triharini , harus mengundurkan diri dari jabatannya sebagai Walikota Surabaya, dan kekososngan jabatan tersebut akan diisi oleh Pelaksana Tugas  (Plt ), jika hal ini tidak dilakukan maka, Risma dianggap telah melakukan pelanggaran sebagai Bacakada     


Sekretaris Panitia Rakercabsus ini menegaskan, karena resmi ditetapkan sebagai bakal calon Walikota dan Wakil Walikota. Maka, yang bersangkutan otomatis merupakan kader partai.


“Bakal calon besok resmi menjadi kader partai.,” katanya.
Sebelumnya dikabarkan, Bakal Calon Walikota dan Wakil Walikota yang diusung PDIP adalah Tri Rismaharini dan Whisnu Sakti Buana.  Dengan kepastian pencalonan Risma kembali, menunjukkan yang bersangkutan sudah menjadi kader PDIP.


Sementara itu, Ketua Panitia Rakercabsus PDIP, Adi Sutarwijono mengatakan, selain pembacaan rekomendasi cawali dan cawawali, rakercabsus tersebut, sekaligus juga ajang untuk memperkenalkan kepada publik, bakal calon walikota dan wakil walikota yang diusung partainya.


“Peristiwa ini yang ditunggu-tunggu oleh masyarakat,” katanya.
Wakil Ketua Komisi A ini mengatakan, pasca deklrasi, pihaknya merencanakan, akan menurunkan Cawali dan Cawawali secara intensif ke masyarakat.


“Kita gak terpengaruh dengan cawali dan cawawali nanti, satu pasangan atau lebih. PDIP tetap menjalankan agenda yang direncanakan,” tuturnya.
Pria yang akra disapa Awi ini mengelak, sosialisasi pasangan calon yang diusung ke masyarakat merupakan, bagian kampanye. Pasalnya, belum ada penetapan KPU terkait Cawali dan Cawawali yang menjadi kontestan Pilkada Surabaya 2015.


“Bukan kampanye, kecuali  jika, sudah berstatus calon dan mempunyai nomor urut dan ada penetapan KPU,” terangnya.


Selain aktif menurunkan cawali dan cawawali ke masyarakat, PDIP juga akan segera membentuk tim pemenangan. Ia membantah kabar, ada dua tim pemenangan, yakni dari kubu Risma dan Whisnu Sakti Buana.


“Seluruhnya di bawah satu gugus PDIP sebagai pemimpin gerakan,” tegasnya.


Adi juga menegaskan, pasca turunnya rekomendasi pasangan calon. Seluruh kader, wajib mendukung dan menjalankan amanah itu. Ia mengingatkan jika, ada kader PDIP yang diusung oleh Partai lainnya, dipastikan akan dikenai sanksi.


“Akan ada tindakan organisasi. Tidak boleh kader PDIP dicalonkan partai lain,” katanya.


Alumnus FISIP Unair ini menambahkan, pihaknya akan menyelsaikan seluruh persyaratan pendaftaran bakal calon walikota dan wakil walikota. Ia memastikan, sebelum mudik lebaran seluruhnya selesai.

“Kita punya prepare waktu tanggl 22 – 25, untuk melakukan final Check, sebelum pendaftaran yang diperkirakan antara 26 – 28 Juli,” jelas mantan Staf Ahli Walikota. (Ham )


Lebih baru Lebih lama
Advertisement