Surabaya Newsweek - Dalam rangka Hari Jadi Kota Surabaya
ke-722, dan menyambut masuknya Bulan Suci Ramadhan 1436H. Pemerintah Kota
(Pemkot) Surabaya mengadakan silaturahmi bersama para Legiun Veteran Republik
Indonesia (LVRI) cabang Kota Surabaya di Halaman Taman Surya pagi kemarin
(16/6).
Hadir juga Wali
Kota Tri Rismaharini, beserta jajaran Forpimda dan Muspida Kota Surabaya.
Walikota yang hadir mengenakan baju ala pahlawan ini, menyempatkan untuk
bersalaman bersama para veteran yang telah menunggu kedatangannya di halaman
Taman Surya.
Acara dibuka
dengan pembacaan Panca Marga oleh salah satu anggota LVRI Alex Koroh, dan
kemudian bersama-sama menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya. Dalam kesempatan
yang sama, pimpinan LVRI cabang Kota Surabaya, Hartoyik menyampaikan laporan di
hadapan Walikota dan seluruh jajaran Forpimda.
Dalam laporannya
Hartyoik menyampaikan, bahwa hingga saat ini sekitar 2300 veteran yang hidup
dan bertempat tinggal di seluruh kecamatan dan kelurahan Kota Surabaya, dan
menyandang gelar tersebut. Nantinya para veteran tersebut akan dimakamkan di
Taman Makam Pahlawan, tanpa terkecuali Veteran Perdamaian. Hal ini ditinjau
dari UU No. 15 tahun 2012, dan untuk menutup laporannya Hartoyik sempat
menceritakan latar belakang dan mitos kelahiran kota surabaya.
“Nama Kota
Surabaya awalnya bermula dari mitos pertempuran Sura (hiu) dan Baya (buaya).
Namun, para ahli sejarah berhipotesa bahwa Nama Kota Surabaya adalah tanda
peringatan berakhirnya pertempuran oleh Raden Wijaya dengan Pasukan Tartar dari
Tiongkok, yang berakhir dengan terusirnya pasukan Tartar di Bandar Ujung Galuh,
muara Sungai Brantas. Kemudian oleh Raden Wijaya diubahnya nama Bandar Ujung
Galuh menjadi Surabaya yang artinya Pahlawan Perang yang menakutkan karena
keberaniannya dalam menghadapi bahaya”.
Wali Kota
Surabaya Tri Rismaharini, mengucapkan terima kasih yang mendalam sebelum
membuka sambutannya. Ia merasa tanpa perjuangan para veteran, seluruh warga
Kota Surabaya tidak akan mendapat kesempatan untuk berkarya dan berpendidikan.
Dalam meneruskan perjuangan para veteran, ia berusaha mengenalkan perjuangan
para pejuang di Kota Surabaya dengan mengenalan para pelajar tingkat SD dan SMA
ke situs-situs sejarah Kota Surabaya, dan program tersebut dilakukan selama
sebulan penuh.
“Saya memimpikan
suatu saat kelak anak-anak Surabaya dapat menjadi pemenang dan bisa sejajar
dengan anak-anak lain di dunia. Ini cita-cita saya untuk melanjutkan perjuangan
para pejuang,” tegas Walikota.
Hartoyik dalam
wawancaranya menambahkan, latar belakang diadakannya acara ini adalah
sehubungan dengan Hari Jadi Kota
Surabaya yang ke-722, sekaligus silaturahmi para veteran dengan Wali Kota
Surabaya. Ia sengaja mengundang tamu sebanyak 722 orang veteran, sesuai dengan
angka Hari Jadi Kota Surabaya. Ia juga berharap agar anak muda mampu meniru
semangat juang para veteran, ia merasa peran para pemuda masa sekarang lebih
berat daripada di waktu kemarin.
Senada dengan
Hartoyik, Slamet Subarko (76) Veteran TNI Angkatan Laut, juga merasa bahwa
acara silaturahmi seperti ini bisa dijadikan ajang untuk saling bertukar
semangat kepada para pemuda yang hadir, dan nantinya mereka yang akan meneruskan
perjuangan para veteran. Ia merasa acara seperti ini harus diadakan minimal
satu tahun sekali, agara sesama veteran di Kota Surabaya bisa dengan mudah
saling bertukar kabar.
Usai memberikan
sambutan, Walikota mengajak para veteran untuk makan pagi bersama sembari
berbincang ringan dan berfoto bersama.
( Ham )