Surabaya Newsweek- Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya
berharap, jaringan utilitas di Kota Surabaya baik yang ditanam maupun terpasang
di udara, bisa tertata lebih baik dan tidak asal pasang. Sebab, pemasangan
jaringan utilitas yang tidak beraturan, selain merusak estetika kota, juga bisa
membahayakan keselamatan warga, utamanya pengguna jalan.
Harapan tersebut disampaikan Wali Kota Surabaya, Tri Rsmaharini ketika
memimpin rapat terkait jaringan utilitas Pemerintah Kota Surabaya dengan
beberapa instansi terkait di ruang sidang wali kota yang ada di Balai Kota
Surabaya, Jumat (19/6).
Ikut hadir dalam rapat tersebut, Sekda Kota Surabaya
bersama asisten, Kepala Dinas PU Bina Marga dan Pematusan, Kepala Dinas Cipta
Karya dan Tata Ruang, juga Kepala Dinas Komunikasi Dan Informatika. Juga
beberapa pihak yang terlibat langsung dalam jaringan utilitas.
Dalam rapat yang berlangsung selama sekitar satu jam
tersebut, Wali Kota Tri Rismaharini memaparkan data-data foto dan temuan Pemkot
Surabaya di beberapa lokasi yang terpasang jaringan utilitas secara
sembarangan. Beberapa kali, suara wali kota perempuan pertama di Kota Pahlawan
ini terdengar bernada protes ketika melihat beberapa foto yang memajang
jaringan utilitas tak beraturan. Ada jaringan utilitas yang memenuhi saluran
air, ada pula yang menggunakan badan jalan.
“Saya tidak melarang pemasangan jaringan utilitas di
saluran, tetapi tolong ditata. Tolong kepekaannya. Tolong diawasi ketika
pelaksanaan di lapangan. Saya mohon dengan hormat agar dibetulkan,” ujar Wali Kota Tri Rismaharini.
Wali kota mengingatkan agar semua pihak yang bertempat
di Surabaya, untuk ikut peduli menjaga kenyamanan kota. Sebab, banyaknya
investor dan pengusaha yang selama ini berbondong-bondong datang ke Surabaya,
tidak lepas karena kebersihan dan kenyamanan di Kota yang berusia 722 tahun
ini. Sebab, sambung wali kota, Surabaya tidak memiliki potensi wisata maupun
kekayaan alam seperti kota-kota lainnya.
“Kami di Pemkot telah berusaha menjadikan kota ini
menjadi lebih baik. Kami mencoba buat rapi kota ini. Tolong bapak-bapak juga
begitu. Jangan kotori kota ini. Karena kalau kota ini ruwet, nggak ada yang mau
datang. Tapi kalau kotanya maju, usaha panjenengan juga maju. Karena itu, ayo
bersinergi,” jelas mantan Kepala Bappeko Surabaya ini.
Wali kota lantas menginstruksikan kepada SKPD
terkait, juga instansi yang ikut hadir dalam rapat tersebut, untuk langsung
melakukan cek lokasi terkait keberadaan jaringan utilitas tersebut. Walikota
juga menegaskan memberi waktu dua bulan
kepada pihak-pihak yang memiliki kewenangan atas jaringan utilitas tersebut,
untuk segera memperbaiki penataannya. “Setelah ini kita survey. Pikirkan
solusinya. Semisal yang kabel di atas, pikirkan kerapiannya. Tolong Dinas
Kominfo, PU dan Satpol ikut jalan,” sambung wali kota.
Kepala Dinas Komunikasi dan Informatikan (Kominfo)
Kota Surabaya, Antiek Sugiharti yang ikut serta dalam cek lokasi tersebut
menuturkan, beberapa lokasi yang dicek diantaranya di sepanjang jalan Basuki
Rahmat, Tunjungan, juga di kawasan Mayjen Soengkono dan HR Muhammad. “Ini kami
bersama dengan perwakilan dari PLN (Perusahaan Listrik Negara), PGN (Perusahaan
Gas Negara), PDAM (Perusahaan Daerah Air Minum) dan semua provider, setelah
rapat langsung ikut cek lokasi,” ujarnya.
Menurut Antiek, penataan jaringan utilitas memang
sangat diperlukan. Kata dia, jangan sampai jaringan utilitas yang ada
mengganggu kebersihan. “Atau juga menganggu fungsi infrastruktur seperti yang
ditanam di saluran, itu bisa mengganggu debit air yang menyebabkan banjir. Juga
yang terkena pelebaran jalan, ada tiang PLN yang masih ada di tengah jalan ,” sambung
mantan Kepala Bapemas KB Kota Surabaya ini. ( Ham )