Surabaya Newsweek- Jika PDI Perjuangan Surabaya benar-benar
merasa terusik dengan wacana koalisi 6 partai, yang rencananya akan segera
dideklarasikan, bisa saja bakal menggulirkan maneuver politik diluar dugaan
semua pihak. Artinya, apapun bakal ditempuh demi peta politik, yang selama ini
telah dibangun sekaligus, di persiapkan untuk menghadapi Pilkada Surabaya 2015.
Harapan PDI Perjuangan
Surabaya, untuk tidak berkompetisi di Pilkada Surabaya dengan mengajak semua
pihak, untuk mengedepankan azas musyawarah dan mufakat (aklamasi), ternyata
menuai kontra dari hampir kebanyakan partai di Surabaya, dengan alasan membubarkan
sistem demokrasi dan belum diatur dalam UU Pemilu.
Konstalasi politik di
Kota Surabaya pra Pilkada Surabaya 2015, semakin menghangat. dalam waktu dekat
beberapa partai bakal, deklarasikan koalisi untuk menghadang kekuatan pasangan
Risma - Whisnu usungan PDI Perjuangan, meskipun, masih belum jelas konteksnya.
Dengan demikian, PDI
Perjuangan Surabaya, seakan mendapatkan perlawanan yang hebat dari sejumlah
partai, utamanya yang terus menggulirkan wacana perlawanan di Pilkada. Kepastian
kelompok koalisi yang konon berjumlah 6 partai yakni, Gerindra, Demokrat, PKS,
PKB, Golkar, dan PAN, bisa saja mampu merontokkan kekuatan politik PDI
Perjuangan Surabaya, yang hingga saat ini, masih terlihat solo round (sendiri).
Diakui maupun tidak, jika
wacana koalisi 6 partai di Surabaya, benar-benar terbentuk dan deklarasi untuk
melawan kekuatan pasangan Risma – Whisnu, sudah barang tentu bakal
mengusik posisi PDI Perjuangan. Tidak hanya itu, PDI Perjuangan juga
harus mampu lebih memperkuat peta politik yang telah dibangun dan dipersiapkan.
Untuk diketahui, anggota
legeslatif di DPRD Surabaya, posisinya didominasi oleh fraksi PDI Perjuangan,
dengan perolehan kursi sejumlah 15. Sejumlah posisi penting juga telah diduduki
oleh kader-kader asal FPDIP, meskipun, beberapa posisi juga diisi oleh anggaota
yang berasal dari fraksi lain, sebagai deal politik dengan semangat pemerataan
dan perimbangan.
Dikonfirmasi media ini,
ketua Bappilu DPC PDI Perjuangan Surabaya Adi Sutarwijono (Awi), secara tegas
membantah, bahkan mengatakan tidak ada kaitannya, antara konstalasi politik
soal Pilkada, dengan alat kelengkapan dewan di DPRD Surabaya.
“Nggak ada dan nggak
mungkin, karena nggak ada kaitannya antara, Pilkada dengan susunan alat
kelengkapan dewan di DPRD Surabaya,” tegas pria jangkung yang saat ini
menduduki posisi wakil ketua Komisi A DPRD Surabaya ini.
Malah Awi berpesan kepada media ini ,untuk tidak membuat
suasana semakin panas. “jangan membuat berita soal Pilkada, yang bisa mengusik
ketenangan anggota DPRD Surabaya, berita yang lain saja, atau untuk sementara
istirahat dulu berita soal Pilkadanya,” tambahnya sembari tersenyum.( Ham )