Surabaya Newsweek- Melonjaknya harga kebutuhan pokok dan
barang penting menjelang Ramadan dan Lebaran 1436 H dikhawatirkan akan
memberikan dampak besar kepada masyarakat. Hal ini yang menjadi latar belakang
kunjungan kerja Komite II Dewan Pimpinan Daerah Republik Indonesia (DPD RI) ke
Kota Surabaya, pagi kemarin (22/6).
Bertempat di
Ruang Sidang Walikota , hadir Ketua Komite II DPD RI Parlindungan Purba bersama
anggota, Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini beserta seluruh Jajaran Forpimda
Kota Surabaya melakukan pembahasan dengan agenda pengawasan atas pelaksanaan UU
No.7/2014 tentang perdagangan.
Walikota
menjelaskan, untuk menekan naiknya harga kebutuhan pokok. Pemerintah Kota
(Pemkot) Surabaya, terlebih dahulu melakukan operasi pasar sebelum bulan
Ramadan datang dan mengadakan pasar bayangan di balai-balai RW di seluruh
kecamatan di Surabaya.
“Kami juga
mengadakan bazaar Ramadan yang rencananya digelar di 20 titik tahun ini. Hal
ini juga kami gunakan sebagai langkah antisipasi pengendalian stabilitas harga
bahan kebutuhan pokok menjelang natal dan tahun baru,” imbuh Walikota.
Parlindungan
Purba mengatakan bahwa pengendalian harga di Kota Surabaya cenderung terjaga
dengan baik. Ia mengharapkan seluruh kabupaten kota bisa meniru cara Pemkot
Surabaya dalam melakukan pengendalian harga.
“hal yang
membahagiakan bagi saya adalah, Kota Surabaya tidak memiliki Tim Pemantau
Inflasi Daerah (TPID). Dinas masing-masing sebagai pemantau, sehingga setiap
hari walikota bisa memantau naik- turunnya harga kebutuhan pokok,” tegas pria
kelahiran Medan ini.
Disinggung tentang kiat sukses Pemkot Surabaya dalam
Penataan dan Pemberdayaan sentra PKL, Walikota menjelaskan bahwa relokasi
sentra PKL di Surabaya tidak hanya asal-asalan. Untuk pedagang makanan
pemilihan lokasi sengaja dipilih tidak jauh dari lokasi asal para pedagang
berjualan. Untuk pedagang jasa seperti jasa permak ataupun berjualan ikan, para
PKL ditempatkan di sentra khusus.
Walikota juga
sempat menjelaskan rencana dibangunnya Jalan Lingkar Luar Timur (JLLT) dan
Jalan Lingkar Luar Barat (JLLB). JLLT yang dilakukan secara bertahap jangka
panjang, dibangun dari akses ke Jembatan Suramadu sampai dengan Gunung Anyar,
sementara pembangunan JLLB dibangun membentang melewati Romokalisari, Pakal,
Sememi dan Lakarsantri.
Sebelumnya
anggota Komite II ditemani Walikota Surabaya, melakukan sidak ke pasar-pasar
tradisional untuk melakukan peninjauan langsung terhadap harga bahan kebutuhan
pokok dan menikmati suasana pagi hari di Taman Harmoni, Keputih. Dari hasil pantauan ke beberapa pasar
tradisional, tidak ditemukan kenaikan harga seperti yang ramai diberitakan. (Ham)