Surabaya
Newsweek
– Untuk Penerimaan Peserta Didik Baru ( PPDB ) Online Dinas Pendidikan Kota
Surabaya optimis berjalan lancar, menurut Kepala Dinas Pendidikan Kota
Surabaya, M. Ikhsan, Jumat (26/6) sejak Maret, pihaknya melakukan serangkaian
persiapan, diantaranya melakukan uji perangkat server serta, bandwidth. Untuk
mengantisipasi trouble saat pendaftaran, untuk itu Dinas Pendidikan
dibantu PT Telkom menyediakan bandwith sebesar 200 MBps (Mega Byte per
Second).
“Dengan
kuota sebesar itu, server tidak akan lemot bila ada 10.000 pendaftar yang
melakukan login secara bersama, dan dipastikan akan berjalan lancar, saya
optimis itu ” Katanya
Sedangkan,
Telkom sendiri juga menyediakan wifi
corner di 80 titik se-Surabaya. Wifi-id juga hampir tersedia di semua sekolah dan
balai RW. Untuk memudahkan dalam pendaftaran, dalam website penerimaan peserta
didik baru, yakni ppdbsurabaya.net disediakan struktur kebutuhan
data tentang cara aplikasi pemilihan.
“Di
website itu ada cara memiih dan menyediakan
Wifi Corner 80 titik sesurabaya, harapannya
tidak ada yang salah pilih dan membantu mempermudah dalam pendaftaran,”
ujarnya.
Menurutnya,
Sistem online ini dapat memberikan kemudahan bagi para siswa untuk mendaftar ke
sekolah yang dituju. Sesuai jadwal, PPDB on line untuk jalur kawasan
mulai 1 s/d 3 Juli. Tes Potensi Akademik untuk SMP 5 Juli, sementara SMA
sederajat 6 Juli. Dan, pegumumannya berlangsung 7 Juli. Sedangkan pendaftaran
jalur umum dibuka 6 s/d 9 juli.
Kita
ketahui bahwasanya, di Surabaya untuk tingkat SMP terdapat 11 sekolah kawaasan,
sementara SMA sekitar 12 sekolah kawasan. Untuk sekolah kawasan selain nilai
ujian, pihak Diknas juga menggelar Tes Potensi Akademik. Tes tersebut bertujuan,
untuk mengetahui bakat akademis siswa yang bersangkutan. Proporsinya, 60 persen
bobot pertimbangan dari TPA, dan 40 persen dari nilai ujian nasional.
“Tes
tersebut bertujuan untuk mengetahui bakat akademis siswa , namun demikian, TPA
lebih besar untuk memprediksi keberhasilan anak,” katanya
Kepala
Dinas Pendidikan Kota Surabaya Ikhsan mengatakan, siswa yang tidak diterima di
jalur kawasan bisa mendaftar di jalur umum.“Yang tidak lolos bisa langsung
daftar jalur umum,” jelasnya.
Mantan
Kepala Bapemas ini mengungkapkan, persaingan dalam memperebutkan kursi di
sekolah negeri, terutama untuk tingkat SMA sederjat cukup ketat. Pasalnya,
berdasarkan data Dinas Pendidikan sebanyak 14 ribu siswa lulusan SMP nilainya
rata-rata 8,5. Sedangkan sebanyak 20 ribu siswa nilainya rata-rata 8. Itu
menunjukkan kualitas sekolah di Surabaya hampir merata. Untuk itu, Ikhsan
berharap dalam memilih sekolah negeri mempertimbangkan faktor kedekatan dengan
tempat tinggal.
“
Untuk memperebutkan kursi disekolah negeri , memang cukup ketat , tapi harapan saya, sebaiknya siswa lebih berpikir, untuk memilih yang lebih dekat, karena
kualitas sekolah di Surabaya hampir sama ” tuturnya.
Ia
menegaskan, apabila sekolah yang dituju lebih dekat dengan tempat tinggal,
selain masalah transportasi mudah dijangkau, siswa juga bisa mengembangan
pretasinya secara maksimal karena, memiliki waktu istirahat yang cukup.
“Selain
mengurangi kontribusi transpostasi , dan mudah dijangkau juga dekat,
bisa mengikuti ekstrakulikuler dan mempunyai waktu istrirahat yang juga cukup.” Katanya. ( Ham )