Surabaya
Newsweek- Acara dialog kebangsaan yang
diselenggarakan Musyawarah Kekeluargaan Gotong Royong (MKGR) Surabaya di gedung
KONI Jatim dengan pembicara utama Wisnu Sakti Buana dan Adies Kadir justru
memunculkan keduanya sebagai pasangan Bacakada untuk Pilwali Surabaya 2015,
yakni Wisnu diposisi Bacawali sementara Adies di posisi Bacawawali.
Meskipun sampai saat ini kabar bahwa
Tri Rismaharini dan Wisnu Sakti Buana hampir dipastikan bakal diusung oleh PDIP
untuk pasangan Bacakada Pilwali Surabaya 2015, namun bisa saja hal itu hanya
akan menjadi obyek pemberitaan yang menarik tetapi kenyataannya akan berbeda.
Betapa tidak, ditengah rasa
penasaran masyarakat kota Surabaya terkait jargon Bacakada yang bakal diusung
oleh PDIP, kini malah muncul pasangan baru yakni Wisnu Sakti Buana dengan Adies
Kadir .
Dua nama ini muncul dalam acara
dialog kebangsaan yang digelar oleh Musyawarah Kekeluargaan Gotong Royong
(MKGR) Surabaya di gedung KONI Jatim yang menghadirkan pembicara utama
Wawalikota Surabaya Wisnu Sakti Buana yang juga ketua DPC PDIP Surabaya dan
anggota komisi III DPR-RI Adies Kadir yang juga Wakil Sekjen DPP Golkar hasil
munas Bali kubu ARB.
Karena dihadiri oleh hampir seluruh
ketua PAC Golkar Surabaya dan ketua MKGR kelurahan se Surabaya, sehingga
kondisinya lebih mirip dengan acara Rakercab soal pemilihan bakal calon kepala
daerah di partai Golkar Surabaya.
Didampingi Budi Leksono Bedahara DPC
PDIP Surabaya, Wakil Walikota Surabaya Wisnu Sakti Buana yang juga ketua DPC
PDIP Surabaya tampil bareng dalam acara Dikusi Nasional yang diselenggarakan
MKGR Surabaya dengan Adies Kadir anggota Komisi III DPR RI yang mengambil tema
"Peran empat pilar ditengah carut marutnya kepemimpinan nasional.
Disampaikan Syaiful salah satu
pengurus GEMA MKGR Jatim sebagai moderator dalam mengawali diskusi, bahwa Wisnu
dan Adies dikatakan tampak serasi duduk bersama. Tidak hanya itu,
"Kalau sudah duduk berdampingan
seperti ini, rasangan sudah pas dan serasi sebagai pasangan Bacakada di
Surabaya, pak Adies juga menjadi salah satu kandidat kuat untuk kursi ketua DPD
Golkar Prov Jatim." ucapnya yang seraya di sambut setuju oleh audiens.
Sementara Adies Kadir sebagai
pembicara sempat menceritakan soal penggantian dirinya sebagai ketua DPD Golkar
Surabaya yang saat ini di jabat oleh Plt, jika dirinya lebih memilih untuk
menduduki posisi wakil Sekjen DPP Golkar hasil kongres Bali versi ARB, agar
masyarakat bisa merasakan kepemimpinan yang lain.
"tidak benar jika ada isue
macam macam tentang saya, karena sampai saat ini saya masih anggota komisi III
dan Banleg di DPR-RI, meskipun akhirnya saya diminta lagi untuk memimpin Surabaya
setelah di Plt kan, saya memilih posisi di DPP saja," ucapnya.
Dalam sambutannya, Adies juga
beberapa kali menyebut Wisnu Sakti Buana sebagai sosok pemimpin yang di cintai
masyarakat, karena terbukti telah terpilih menjadi ketua DPC untuk yang kedua
kalinya, dan sudah waktunya menduduki kursi Walikota Surabaya.
Tidak hanya itu, Adies mengajak
kepada masyarakat untuk memikirkan pemimpin di Surabaya, dengan memunculkan
sosok yang cocok, pas dan teruji seperti WS. "sampaikan kepada yang lain
bahwa sosok yang hadir sekarang ini (Wisnu-red) yang harusnya di pilih, karena
saya hanya menyajikan sosok yang jelas saja," tandasnya.
Masih Adies, banyak keluhan dari
kader jika dirinya tidak pernah dilibatkan dalam proses penjaringan, padahal
yang menjadi pemilih itu kan di tingkat kelurahan, untuk itu saya justru
menyampaikan langsung saja kepada anda semua.
Sementara Wisnu Sakti Buana dalam
paparannya menyampaikan, jika dirinya berharap bisa diterima oleh rimbunnya
pohon beringin (kader Golkar-red), dan mengaku jika dirinya sampai saat ini
belum sempat berfikir soal Pilkada maupun rekom.
“memilih pemimpin itu layaknya
sholat di masjid, yakni dengan cara berjamaah (melibatkan banyak orang-red),
dan Pemilu itu pesta demokrasi, jadi pesertanya hanya partai politik, makanya
kalau bukan orang partai politik ya jangan bicara soal Pilkada,” jelasnya.
Dimintai tanggapanya soal pasangan
Wisnu-Adies, Arif Fatoni.SH ketua MKGR Surabaya secara tegas menyatakan
dukungannya, karena menurutnya penjaringan untuk sosok pemimpin itu tidak sama
dengan acara Idol yang bisa memasukkan siapa saja yang mendaftarkan diri.
“kami akan mendukung sepenuhnya
pasangan Wisnu-Adies, karena memilih sosok pemimpin itu tidak bisa dengan cara
penjaringan yang lebih mirip Idol seperti yang dilakukan sekarang ini, sehingga
terkesan bebas memasukkan sosok dari luar partai,” tegasnya. ( Ham )