6 Parpol Koalisi Gelar Deklarasi ‘Dagelan’




       
      
Surabaya Newsweek- Belum ada kejelasan terbentuknya Koalisi 6 partai politik di Surabaya yang di deklarasikan hari ini Senen (29/6/15) di Hotel Majapahit Surabaya sepertinya bakal menuai kekalahan dalam pilkada Tahun 20145  , terbukti  tidak jelasnya  pasangan Bacakada, yang akan di usung dalam Pilkada walaupun, sudah mengelar deklarasi namun, terkesan dagelan karena, hingga saat ini tidak pernah memunculkan nama kandidatnya dalam pilkada yang akan diselenggarakan pada 9 Desember mendatang.    

Sebanyak 6 parpol anggota koalisi yakni Gerindra, Golkar, PAN, PKS, PKB dan Demokrat, masing masing perwakilan (ketua DPC Surabaya-red) menyampaikan dengan semangat berapi - api bahwa, kelompoknya harus bisa mengusung sosok yang bisa menandingi pasangan incumbent  yaitu,  Risma – Whisnu yang di usung melalui  PDI Perjuangan.

Ironisnya,  para pimpinan parpol di Surabaya ini ternyata, hanya  membahas wacana perlawan terhadap popularitas dan kekuatan pasangan Risma – Whisnu yang diusung PDI Perjuangan. Menurutnya, untuk memunculkan pasangan calon Bacakada masih harus mendapatkan restu dari DPP masing-masing parpol yang berkoalisi.

Tetap berkeyakinan bahwasannya, popularitas Risma tetap bisa dilawan bahkan, Koalisi 6 Partai Pilitik, merasa yakin bakal bisa mengalahkan, bila koalisi parpol yang terbentuk bisa bersatu, dalam visi dan misi demi perubahan Kota Surabaya yang lebih baik.

Berawal dari Hartoyo ketua DPC Demokrat Surabaya ,yang mendapat giliran pertama, mengatakan bahwa, koalisi 6 parpol merupakan hasil proses, yang panjang dengan tujuan, bagaimana menjadikan Surabaya menjadi lebih baik.

Kemudian disambung BF Sutadi ketua DPC partai Gerindra Surabaya, yang menjelaskan bahwa, terbentuknya koalisi 6 parpol di Surabaya, tidak bermaksud untuk menjegal pasangan Risma – Whisnu.

“kami hanya menginginkan persaingan yang berimbang, dalam kompetisi Pilkada, untuk itu, kami haris siapkan calon dalam waktu dekat,” jelas mantan pejabat structural di Pemkot Surabaya ini.

Sementara Syamsul Arifin ketua DPC PKB Surabaya, lebih menekankan kepada kesempatan berkompetisi di Pilkada Surabaya, masih sangat mungkin, karena pasangan incumbent adalah, manusia biasa, sehingga masih bisa dilawan.

“Sebenarnya walikota Risma adalah, biasa biasa saja, dan yakin tetap bisa di lawan atau dikalahkan. Dan saya sangat yakin, jika pemenang Pilkada mendatang bukan perempuan, tapi laki laki,” tegasnya.

Ibnu Shobir ketua DPD PKS Surabaya mengatakan bahwa, kehadiran seluruh pimpinan 6 parpol, untuk berkoalisi merupak wujud keseriusan dalam rangka menghasilkan kepemimpinan yang bagus.

“Untuk itu, kami mohon dukungan kepada seluruh elemen masyarakat, agar partai koalisi bisa mengahasilkan sesuatu yang baik dan berguna bagi masyarakat kota Surabaya,” ucapnya saat diberikan waktu untuk berbicara.

Demikian juga dengan M Alyas ketua DPD Golkar Surabaya, dirinya hanya berharap bahwa, terlibatnya Golkar di partai koalisi bisa memberikan kesejukan kepada siapapun dan pihak manapun.

“Misi koalisi ini adalah, rahmatn lil alamin, dan berusaha untuk mematuhi aturan perundang undangan agar, memunculkan dua pasangan Bacada dalam kompetisi Pilkada di Surabaya, jadi bukan untuk berlawan, tetapi untuk beriringan, bahkan besar kemungkinan bakal ada tambahan 3 partai lagi,” tandasnya.

Sementara, perwakilan dari DPC PAN Surabaya mengaku bahwa, kehadirannya dan pertisipasinya dalam koalisi partai sekaligus menjawab keragu-raguan semua pihak, yang masih mempertanyakan sikap politik partai dengan lambang matahari terbit ini.

Menurut Hartoyo wakil dari partai Demokrat, bahwa partainya tetap harus melibatkan DPP, karena merupakan aturan UU yang harus dipatuhi.


“Untuk mengusung calon Pilkada, maka sesuai aturan harus mendapatkan persetujuan dari DPP, untuk itu kami akan koordinasikan dengan DPD, yang kemudian diteruskan ke DPP, dan untuk Demokrat sudah tidak ada masalah,” ucapnya.

Sedangkan, Samsul Arifin wakil dari PKB menjelaskan, terkait calon Bacakada yang bakal dimunculkan oleh, koalisi partai masih dalam proses pembahasan.

BF Sutadi wakil dari Gerindra mengatakan jika calon Bacakada yang terdaftar di beberapa partai ada kesamaan nama dan sosok maka akan dipilih yang paling terbaik untuk untuk menyaingi popularitas Rima - Wisnu.

“Beberapa nama yang terdaftar ternyata kan, orong-orangnya juga sama, jadi kami tinggal menyeleksi siapa yang terbaik diantara yang baik, untuk bisa diusung menyaingi popularitas Risma – Wisnu ,” ungkapnya. (Ham)


Lebih baru Lebih lama
Advertisement