Secara Aklamasi Budi Leksono Terpilih Sebagai Ketua Percasi Kota Surabaya




                   
 
Surabaya Newsweek- Terpilihnya Nama Budi Leksono secara aklamasi sebagai Ketua Persatuan Catur Indonesia (Percasi) Kota Surabaya meskipun, sebelumnya muncul nama Wimbardi sebagai pesaingnya, namun, akhirnya memilih mundur dan berbalik menjadi pendukung Budi Leksono.

Untuk mendapatkan kepengurusan yang baru, Persatuan Catur Indonesia (Percasi) Kota Surabaya, menggelar musyawarah kota (muskot) di Stadion Gelora Sepuluh Nopember Tambak Sari Surabaya, dengan agenda pemilihan ketua Percasi Kota Surabaya.

Percasi Kota Surabaya memiliki anggota 36 club, sementara yang hadir dalam Muskot pemilihan ketua berjumlah 32 club sehingga, dianggap telah memenuhi kuorum. Dalam pemilihan muncul 2 kandidat yaitu, Budi Leksono yang saat ini, menjadi anggota Komisi A DPRD Surabaya asal FPDIP dan Wimbardi, namun disaat, proses pemlihan berlangsung, mengerucut kepada satu nama yakni Budi Leksono.

Hal ini, dikarenakan Wimbardi yang memilih mundur pasalnya, hanya mendapatkan dukungan dari 1 club, sementara, Budi Leksono mendapat dukungan jauh lebih besar yaitu 12 club. Namun,, Wimbardi mengaku, akan mendukung kepengurusan Budi Leksono, yang dianggapnya akan mampu membesarkan Percasi Kota Surabaya di masa mendatang.

Seperti yang dikatakan Imam Buchori wakil dari Percasi jatim, yang masuk dalam struktur di Porprov Jatim di bidang pembinaan dan prestasi (Binpres), yang bertindak sebagai pimpinan sidang pemilihan ketua Percasi Kota Surabaya, bahwa Budi Leksono, terpilih mutlak secara aklamasi, setelah pesaingnya bernama Wimbardi mundur.

“Sebelumnya kami telah menawarkan kepada kuorum, apakah proses pemilihan ketua Percasi kota Surabaya, yang baru bisa digelar dengan 2 calon yakni Budi Leksono dan Wimbardi, ternyata disampaikan bisa, makanya kami langsung menggelarnya, namun karena, pak Wimbardi merasa hanya mendapatkan dukungan 1 club, sementara pak Budi 12 club, maka kuorum memilih agar, pak Budi sebagai ketua terpilih, dan pak Wimbardi bisa menerima,” jelasnyanya. Senen (25/5/15) pukul 21.30 wib.

Didampingi sekretaris Yoseph Sanggalangi, dan Wijaya Rusli anggota, Imam Buchori berpesan agar, Budi Leksono sebagai ketua yang baru, bisa segera membentuk kepengurusan paling akhir tanggal 25 Juni 2015, karena datanya segara akan diserahkan ke Porvinsi Jatim melalui KONI.

“paling lambat kepengurusan sudah harus terbentuk tanggal 25 Juni, karena datanya akan kami kirim ke Provinsi, dengan rekomendasi KONI, agar segera dibuatkan SK dan dilakukan pelantikan,” pintanya.

Usai mendapatkan ucapan selamat dari puluhan peserta sidang, sebagai ketua terpilih Budi Leksono mengatakan, jika dirinya akan meneruskan kepemimpinan yang lama, dengan membawa perubahan-perubahan system, yang dianggapnya bisa memberikan kebaikan bagi pengurus dan atlit.

“kepemimpinan sebelumnya sudah baik, dan untuk mempertahankan itu bukan persoalan yang mudah, apalagi untuk memberikan perhatian yang lebih kepada club-club catur yang ada di Kota Surabaya, utamanya soal, kesejateraan sebagai atlit, kedepannya  saya berharap, kepengurusan yang baru bisa memberikan reward, kepada seluruh atlit catur yang berprestasi,”” jawabnya.

Ditanya soal programnya, Budi Leksono mengatakan, jika dalam program jangka pandeknya, akan menggelar turnamen antar club, yang bertujuan untuk menggali atlit catur untuk menciptakan  generasi penerus, dengan system yang professional bukan KKN.

“Program jangak pendek, kami akan menggelar turnamen antar club, dengan tujuan, mencari bibit-biti atlit catur yang baru dengan cara-cara yang professional, bukan lagi factor yang lain, kedekatan misalnya,” tandasnya.

Tidak hanya itu, Budi juga berharap bahwa, yang terlibat di Porprov Jatim adalah, pengurus yang baru agar, tidak terjadi ketimpangan, utamanya, terhadap para atlit catur yang sedang berlaga.

“Saya juga mengharapkan, yang terlibat dalam Porprov adalah, kepengurusan yang baru, yang benar-benar incash di Percasi, sehingga, bisa mengawasi para atlit catur dengan sebaik-baknya, karena kalau mereka bukan pengurus maka, akan terjadi ketimpangan,” ucap Budi yang enggan, menjelaskan apa yang dimaksud ketimpangan itu. ( Ham )

Lebih baru Lebih lama
Advertisement