Surabaya Newsweek- Masalah sampah bukan masalah yang gampang namun, merupakan masalah yang
serius, untuk segera ditangani dikota Surabaya ini, terbukti pemerintah Kota (
Pemkot) Surabaya bersama – sama dengan sejumlah perusahaan, kembali mengelar
lomba kebersihan Merdeka Dari Sampah ( MDS ), Tahun 2015, melalui lomba
kebersihan tingkat RT diseluruh kelurahan se Surabaya.
Launching
yang dibuka oleh Walikota Tri Rismaharini di Graha Sawunggaling lantai VI Pemkot
Surabaya, dalam sambutanya menjelaskan, setiap tahun,
penurunan volume sampah di Surabaya rata-rata mencapai 10 persen. Ini karena
Pemkot Surabaya telah berhasil mengendalikan laju sampah dari warga dengan cara
mendaur ulang.
“Karenanya, ini
harus terus kita gerakkan. Kita harus terus kerja keras. Sekarang, beberapa
sampah pasar yang ke TPA Benowo tinggal 20 persen. Sampah dari pasar Keputran,
DTC juga Kapas Krampung, 80 persen sudah diolah,” tegas walikota.
Sesuai dengan
tema MDS 2015 “stop penggunaan sampah plastik,
pilah sampah organik dan an organik”, Risma mengajak warga Surabaya untuk
bersama-sama melakukan pembatasan penggunaan sampah plastik. Ini karena sampah
plastik merupakan jenis sampah yang sulit terurai.
“Sampah plastik itu menakutkan karena
selama puluhan tahun susah sekali terurai. Karena itu, mari kampanye batasi
penggunaan plastik. Nanti hari Minggu ketika Car Free Day, kita sosialisasi ke
pedagang kaki lima (PKL) tentang pembatasan plastik ini,” sambung mantan
Kepala Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Surabaya ini.
Dalam kesempatan
tersebut, walikota juga memberi pengumuman bahwa lomba kebersihan “Merdeka dari
Sampah 2015”, tidak hanya diperuntukkan bagi warga antar RT di Surabaya.
Walikota yang masuk jajaran 50 sosok berpengaruh di dunia versi Fortune ini
juga berinisiatif untuk mengadakan lomba kebersihan antar Satuan Kerja
Perangkat Daerah (SKPD). Nantinya, lingkungan tempat kerja SKPD juga akan
dinilai kebersihan.
“Nanti seluruh
SKPD dinilai. Ini juga bagian dari lomba Merdeka dari Sampah. Tapi untuk kantor
kelurahan/kecamatan, hadiahnya dari saya. Saya hanya minta bersih. Saya harap
fasilitator dan kader lingkungan ikut men-training di kecamatan masing-masing,”
sambung walikota yang semasa muda hobi naik gunung ini.
Menurut mantan
Kepala Badan Perencanaan Pembangunan (Bappeko) Kota Surabaya ini, penting agar
SKPD di Pemkot Surabaya bisa menjaga lingkungannya agar tetap bersih. Ini
karena orang lain akan menilai SKPD tersebut berbudaya atau tidak, dari
penampakan kantor yang bersih. Apalagi, sebagai seorang pemimpin, sudah
seharusnya memberikan teladan bagi warganya. “Kalau sudah dianggap kemproh, itu
susah. Karena itu, kita harus jaga. Kita harus peduli. Siapa lagi kalau bukan
kita,” ujarnya.
Ditambahkan
walikota, kebersihan tidak hanya sekadar untuk menjaga lingkungan dan juga
upaya hidup sehat. Lebih dari itu, kebersihan juga merupakan sarana promosi
bagi Pemkot Surabaya untuk menarik orang datang ke Kota Pahlawan. Ini karena
Surabaya tidak memiliki hasil tambang maupun kekayaan alam yang bisa dijual
kepada wisatawan asing.
“Karena kota ini
bersih, makanya banyak orang belajar ke Surabaya. Dan itu menjadi sumber
pendapatan bagi Surabaya karena hotel dan restoran akan ramai,” sambung
walikota.
Lomba kebersihan Merdeka dari Sampah 2015 yang
berhadiah total Rp 250 juta terbagi dalam tiga item. Yakni kampung MDS 2015 dengan empat kategori:
partisipasi terbaik, pemilahan sampah terbaik, penghijauan terbaik, sanitasi
terbaik. Lalu pejuang lingkungan
MDS 2015 dan road show terbaik.( Ham )