Surabaya
Newsweek- Dampak banjir ketika musim
hujan di wilayah Kelurahan Tambakdono, yang menjadi langganan genangan air , di
tambah lagi luapan Kali Lamong, memperparah keadaan warga sekitar Tambakdono,
namun demikian Pemkot Surabaya tidak tinggal diam , melalui Hearing di DPRD
Surabaya di Komisi C, menuai kesepakatan
bahwa, untuk mengantisipasi melakukan langkah dengan cara menganggarkan nilai
Proyek normalisasi Kali Lamong yang diambil melalui dana APBN.
Selain
Kadis PU Bina Marga dan Pematusan Kota Surabaya, hearing di komisi C DPRD
Surabaya, juga dihadiri sejumlah pejabat BBWS yang datang langsung dari Solo.
Hasilnya, Pemkot Surabaya dan BBWS saling bersepakat untuk memulai proyek
normalisasi dengan dana APBN, namun lahan di siapkan oleh Pemkot Surabaya yang
dibantu oleh Pemprov Jatim.
Wakil
ketua komisi C HM Buchori, sebagai pimpinan rapat mengatakan, jika pelaksanaan
normalisasi Kali Lamong tidak bisa ditunda lagi, sebab sangat menggangu
terhadap kehidupan masyarakat sekitarnya, terutama saat musim hujan tiba.
“sengaja
kami mengundang pihak BBWS secara langsung dari Solo agar segera menemukan
solusi yang cepat terkait apapun yang menjadi kendala di lapangan, karena
kondisinya tidak bisa ditunda tunda,” ucapnya. (17/2/15)
Politisi
asal partai PPP ini juga meminta kepada dinas PU BMP Kota Surabaya,, untuk
segera menyiapkan lahan yang dibutuhkan, untuk normalisasi Kali Lamong karena,
merupakan kebutuhan dasar pelaksanaa infra strukturnya.
Dalam
hal ini, Erna Purnawati Kadis PU BMP Kota Surabaya mengatakan, bila pihaknya telah siap, untuk pembebasan lahan
dianggap tidak ada masalah pasalnya, hampir mayoritas merupakan lahan hasil
dari ruislag Tanah Kas Desa (TKD).
“Karena
lahan disekitar Kali Lamong hampir mayoritas merupakan hasil ruislag, Tanah Kas
Desa (TKD) maka, Pemkot Surabaya tidak menemui kendala soal pembebasannya,
meskipun, kami juga terpaksa harus membayar sebidang lahan milik perseorangan
yang telah memilik petok D,” ungkapnya.
Sementara
,Yudi Yuwono Kepala BBWS mengatakan bahwa, proyek normalisasi Kali Lamong sudah
di programkan dan merupakan pembangunan infra struktur, yang berstatus multi
years dari tahun 2015 sampai 2019.
“Jangka
pendek, kami akan melakukan pembuatan tanggul karena, menurut pemkot Surabaya
sebagai antisipasi awal, untuk Kali Lamong saja, panjangnya kurang lebih satu
kilometer, kami hanya berharap agar pihak pemerintah daerah yang dalam hal ini
Pemkot Surabaya, Lamongan, Gresik dan Pemprov Jatim sudah benar benar
menyelsaikan pembebasan lahannya,” Ucap Yudi. ( Ham )