Sudah jatuh tertimpa tangga , itulah yang dialami oleh Haris Pambudi,
siswa kelas 11 SMAN 7 Jl Ngaglik Surabaya yang benar benar jatuh dari motornya
lantaran di tabrak mobil sedan warna putih merek Daihatsu AYLA.
Yang lebih parah lagi, kondisi Haris yang terluka berikut sepeda motornya yang spontan
mati, malah di marahi dan hampir ditempeleng mukanya, oleh pejabat yang
diketahui sebagai Kabag Pemerintahan, untung saja ada yang melerai sehingga,
perbuatan tindak pidana penganiayaan tidak sempat terjadi.
Tentu saja Haris tidak berani melawan dan memilih diam dengan
mendekap dagunya yang terluka sembari, memperhatikan kondisi sepeda motornya
yang rusak dan dalam kondisi tak bisa di hidupkan.
Ironisnya, Kabag Pemerintahan yang bernama Halim ini , dengan
seenaknya meninggalkan begitu saja korban yang telah ditabraknya, sehingga
Haris hanya bisa merenuhi nasibnya di pinggir jalan sembari berusaha
menghubungi orang tuanya yang bertempat tinggal di wilayah Patemon Surabaya.
“Saya dari arah komplek mau pulang, saya berfikir mobil itu mau
belok, ternyata lurus, akhirnya saya ditabrak, trus saya didatangi
pengendaranya yaitu bapak bapak dan anak perempuannya yang duduk dikursi setir,
yang pasti cewek yang nyetir itu masih muda, tapi bapaknya malah marah marah
dan hampir ngaplok saya,” terang Haris sambil terbata-bata lantaran masih
kesakitan.
Dalam keterangan saksi d
kejadian, wanita muda yang mengendarai mobil dengan penumpang sang pejabat
masih muda dan diyakini, bukan istri sahnya karena ,saksi mengenali betul sang
pejabat dan istrinya.
“Saya tau persis kalau pak
Halim ini , dan saya juga tau persis jika yang nyetir mobil itu bukan istrinya
atau anaknya, karena setahu saya beliau tidak punya anak perempuan,” ucap saksi
yang tidak bersedia disebut namanya.
Pertanyaanya adalah , siapa wanita muda berambut panjang
pengendara sedan putih bermerek Daihatsu Ayla tersebut yang ada didalam mobil
bersama pejabat ini . Menurut sumber dilingkungan Pemkot Surabaya, bisa jadi
perempuan muda ini adalah WIL atau istri kedua sang pejabat karena, sempat
beredar kabar soal pertengkarannya dengan istri sahnya, soal keberadaan pihak
ketiga dalam rumah tangganya. Benarkah?
Informasi terakhir yang diperoleh media ini, orang tua Haris
datang ke lokasi dan spontan masuk ke kantor Pemkot Surabaya untuk menemui sang
pejabat yang telah menabrak anaknya. (Ham
)