Surabaya Newsweek
– Belajar dari pengalaman, DPC PDI tidak mau kecolongan, untuk kesekian kalinya,
para calon Walikota yang maju melalui partainya harus melakukan Memorandum of
Understanding (MoU), antara Calon Kepala Daerah dengan partai politiknya, dalam
Pemilukada saat Kongres DPP PDI Perjuangan April mendatang.
Karena acap kali, melupakan partai , ketika para calon
yang sudah jadi dan duduk sebagai Kepala Daerah, sering kali melupakan partainya,
salah satunya Walikota Surabaya yang dinilai tidak loyalitas dan berterimakasih.
Menurut , Wakil Ketua Bidang Organisasi, keanggotaan dan
kaderisasi DPC PDI Perjuangan Surabaya Sukadar, akan mengusulkan perlunya
pelaksanaan Memorandum of Understanding (MoU) antara calon kepala daerah dengan
partai politik.
“ Kita tahu PDI P selalu dikadali (dibohongi),hanya
dijadikan kendaraan politik, kalau sudah jadi sudah mencolot (keluar – Red ), tanpa
ada pemberitahuan,” tandasnya, Jumat (27/2).
Masih Sukadar,dalam pemilukada beberapa orang hanya
menjadikan PDI Perjuangan, sebagai kendaraan politik saja , seperti bibit
Waluyo mantan Gubernur Jawa Tengah, I Made Mangkupastika yang saat ini, menjabat
Gubernur Bali. Mereka yang awalnya, menjabat melalui PDI Perjuangan, pada
pemilukada berikutnya, mencalonkan melaui partai politik lainnya.
Saat disinggung, Walikota Tri rismaharini apakah termasuk
di dalamnya, anggota Komisi C DPRD Surabaya ini enggan menjawab secara tegas.
“Saya gak bilang seperti itu lho ya, tapi bisa dilihat sendiri loyalitasnya
kepada partai selama dia menjadi walikota,” katanya sembari tertawa
Namun demikian, menurut Sukadar, sebagian orang hanya
memanfaatkan PDI Perjuangan sebagai kendaraan politik saja dan ini sudah
berlangsung selama bertahun- tahun, disebabkan kondisi tersebut tidak adanya sesuatu
yang mengikat,” ujarnya.
Untuk menghadapi pemilukada 2015 ini, DPC PDI Perjuangan
Surabaya belum menentukan bakal calon Walikota. Namun, aspirasi dari para kader
dukungan menguat kepada Wakil Walikota Surabaya saat ini Wisnu Sakti Buana.
“Kalau kita harapannya kader sendiri,” tegasnya.
kemungkinan akan mengusung Tri Rismaharini kembali,
Sukadar terlihat tidak tertarik. Dia mempersilahkan Risma berkomunikasi dengan
PDI Perjuangan jika masih membutuhkan. “PDIP tidak mau ngemis-ngemis dengan
Risma, kalau Risma masih butuh PDIP ya silahkan komunikasi,” ungkapnya.
Menurut pejabat yang berpengaruh di Pemkot Surabaya, yang
enggan namanya di publikasikan mengatakan, bahwa Walikota Surabaya saat ini,
belum mengambil langkah dan sikap, untuk
menentukan partai mana yang akan diambil untuk maju sebagai calon Walikota,
pihaknya hanya diam serta mengamati saja,” ungkapnya. ( Ham )