Surabaya Newsweek- Kepedulian Pemkot Surabaya untuk mendorong
anak-anak muda di Kota Pahlawan untuk lebih berperan aktif dalam industri
kreatif. Dengan berkecimpung di industri kreatif, anak-anak muda tidak akan
khawatir untuk mencari pekerjaan karena mereka bisa menciptakan pekerjaannya
sendiri. Apalagi, industri kreatif jauh lebih kuat dan mampu bertahan dalam
gempuran ekonomi bebas dengan “merk” Masyarakat Ekonomi ASEAN yang segera
berlaku di tahun 2015.
“Kami ingin memberikan wawasan kepada anak-anak ini tentang
industri kreatif agar mereka nantinya bisa bergerak sendiri tanpa harus mencari
kerja. Karena mereka bisa menciptakan pekerjaan sendiri melalui teknologi yang
ada saat ini. Awalnya mungkin bingung tapi kita akan arahkan,” tegas Walikota
Tri Rismaharini.
Menurut walikota, dorongan kepada anak-anak muda untuk terjun
dalam industri kreatif itu sebenarnya sudah dilakukan Pemkot Surabaya sejak
2014 lalu. Apalagi, sambung walikota, di Surabaya sudah ada “embrio” nya berupa
Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) yang fokus pada sektor tersebut. “Jadi ini bukan hal sulit untuk memulainya
karena sudah ada basisnya. Tinggal bagaimana anak-anak ini dibuka wawasan dan
didorong kreatif menciptakan sesuatu,” imbuh Bu Risma—sapaan akrab warga
Surabaya kepada Walikota Tri Rismaharini.
Bu Risma menjelaskan, ciri khas industri kreatif adalah mau
terus berkreasi dan terus belajar. Selain itu para pelaku industri kreatif
harus mau saling berinteraksi, karena tanpa itu tidak mungkin industri akan
bergerak. Pelaku industri kreatif juga harus mampu membuat networking untuk
semakin mengembangkan usahanya.
Karenanya, untuk membuka wawasan kepada anak-anak muda
Surabaya tentang industry kreatif, acara tersebut dihadiri bintang film dan
sutradara muda, Dennis Adhiswara dan beberapa rekan pelaku industri kreatif.
Dennis, pria kelahiran Malang yang telah main di beberapa film box office
Indonesia seperti Ada Apa Dengan Cinta, Jomblo, Ayat-Ayat Cinta dan Sang
Pencerah, diharapkan bisa menularkan “virus kreatifitasnya” kepada anak-anak
muda di Surabaya.
“Kalau untuk film, Jakarta kan pusatnya. Ini Bandung juga
mulai gerak. Saya juga pengen hidupkan itu. Mungkin anak-anak nanti bisa
memproduksi film untuk mereka jual ke production house (PH). Ini juga ada yang
bikin game tentang kepahlawanan Surabaya. Nanti kalau sudah paham, kita bantu
untuk bagaimana cari buat terobosan yang menghasilkan dan berguna untuk masa
depan mereka,” sambung walikota sarat prestasi ini.
Sementara Dennis Adhiswara yang datang dengan beberapa temannya
dari bidang industry kreatif, mengaku senang bisa berbagi ilmu kepada para
pelajar di Surabaya. Saking senangnya, pemeran Memed di film laris Ada Apa
Dengan Cinta ini tidak butuh persiapan panjang untuk hadir di acara ini. Dia
mengaku persiapannya baru mulai Senin (26/1) lalu.
“Kita senang banget bisa sharing
ke adik-adik. Kita juga sudah melihat ada banyak potensi dari anak-anak Surabaya. Ini saya bawa teman-teman dari
Jakarta, Bandung, Yogyakata. Kita pengen share
karena sekarang saatnya Surabaya,” ujar sutradara muda ini. ( Ham )