Kisruh Pasar Koblen DPRD Tuding PT Dwi Budi Jaya Provokasi


Surabaya- Newsweek- Adanya kepentingan terkait penertiban Pasar Koblen akhirnya terkuak ketika, komisi B DPRD Surabaya mendengar kabar ternyata, pemilik lahan pasar Koblen juga berniat akan membangun gedung kantor dan pusat perbelenjaan. Jika sebelumnya membela posisi pedagang, kini dewan justru menuding bahwa PT Dwi Budi Jaya (DBJ) sengaja menggunakan pedagang sebagai tameng untuk melawan kebijakan Pemkot Surabaya.

Secara tidak langsung PT Dwi Budi Jaya, telah melakukan niatnya untuk kepentingan pribadi dengan memprovokasi para pedagang untuk melakukan penolakan dan memanfaatkan DPRD Surabaya untuk memuluskan niatnya dengan berdalih untuk kepentingan para pedagang di pasar Koblen.  

Sejalan dengan permasalahan penutupan pasar Koblen, membuat komisi B berubah sikap, yang sebelumnya menyatakan, secara tegas bahwa Komisi B, siap membela dan mendukung perjuangan pedagang Pasar Koblen , kini malah sikap itu mulai tidak nampak lagi , bahkan mulai curiga bahwa, pemilik lahan PT Dwi Budi Jaya, sebagai dalang polemik di pasar Koblen.   

Ditegaskan Tri Didik Adiono wakil ketua Komisi B DPRD Surabaya asal FPDIP yang mengaku jika dirinya mendapatkan info bahwa pemilik lahan berniat akan membangun gedung untuk perkantoran dan pusat perbelanjaan.

“Saya mendapatkan info yang bisa dipercaya bahwa sebenarnya PT Dwi Budi Jaya (DBJ) berniat akan membangun lahannya untuk gedung perkantoran dan pusat perbelanjaan, tetapi pengajuan SKRK nya, tidak pernah disetujui karena, dalam grand design tata kota di Bappeko lahan itu akan dibutuhkan pemkot,” jelasnya. (18/12/14)

Masih Tri Didik, Tentu saja kami kecewa setelah mengetahui hal itu, karena dari awal kami memposisikan diri untuk membela para pedagang pasar buah koblen semata-mata untuk menjaga sentra perekonomian rakyat.

"Sayangnya saya juga melihat sisi lain dipihak pemilik lahan yang saya curigai punya kepentingan lain di balik perjuangan para pedagang, karena, kabarnya pemilik lahan juga akan membangun gedung di area itu, artinya selama ini saya menganggap pedagang dijadikan tameng untuk kepentingannya," tudingnya.

Namun demikian politisi PDIP ini tetap meminta agar, Pemkot Surabaya tetap bertindak arif dan bijaksana dalam menghadapai kelompok pedagang yang berusaha mempertahankan stan yang selama ini telah dijadikannya sebagai tempat mencari  rejeki untuk keluarganya.

"Saya mohon Pemkot Surabaya khususnya Satpol- PP untuk tidak over protektif di lokasi pasar koblen, karena bagaimanapun juga disana itu juga ada warga kita, apalagi masih banyak barang dagangan yang tersisa dan masih bisa dijual, karena jenisnya buah, maka ada masanya dan cepat busuk," pintanya.

Hal senada juga diucapakan Erwin Thahyuadi anggota Komisi B DPRD Surabaya yang mengatakan jika lahan eks rumah tahan militer yang kini telah menjadi sentra pasar buah tradisional kelas grosir telah masuk dalam grand design tata kota Surabaya untuk lokasi pembangunan gedung dan salah satu terminal AMC.

"Atas inisiatip sendiri, saya bertandang ke kantor Bappeko Surabaya, dan hasilnya ternyata benar bahwa area pasar koblen telah direncanakan untuk pembangunan gedung dan sebagian untuk sarana statsiun AMC, namun Pemkot juga harus memikirkan relokasi para pedagang buah kelas grosir ini, jangan hanya main sikat," ucap Erwin Thahyuadi.( Ham )


Lebih baru Lebih lama
Advertisement