Surabaya Newsweek- Belum lama ini warga RT 06 RW 10 Kelurahan Ngagelrejo wilayah
Kecamatan Wonokromo mengelar jalan sehat sekalian, Konsolidasi Perjuangan Surat
Ijo ( SI ) yang berkumpul dihalaman Kampus IKIP PGRI, antusias warga sudah terlihat jelas, terbukti,
dengan ribuan warga yang mendatangi kegitan tersebut mulai dari anak- anak ,
ibu. Bapak serta kelompok penggemar sepeda kuno dengan nama paguyuban Paskas
yang tampil dengan busana pejuang tempoe doloe lengkap dengan berbagai
peralatan perangnya.
Karena acara dikemas untuk memperingati Hari Pahlawan yang jatuh pada bulan
Nopember lalu, seluruh peserta gerka jalan yang didampingi sejumlah pejuang
bersepeda kuno terus memekikkan kata MERDEKA disepanjang jalan sebagai ungkapan
rasa patriot dan kebanggaannya sebagai bangsa Indonesia yang telah merdeka
selama 69 tahun.
Sebagai ketua panitia, H. Edi Kumaidi mengaku jika acara yang digelar saat
ini adalah untuk yang pertama kali, namun dirinya berharp akan menjadi agenda
tahunan yang dipertahankan.
"Jujur saja ini adalah adalah acara pertama kami, namun melihat animo
masyarakat yang luar biasa, kami berharap bisa membuatnya setiap tahun,"
ucapnya.
Disamping menyediakan berbagai hadiah yang jumlah dan nilainya cukup
fantastis, panitia juga menggelar aksi sosial yakni donor darah yang seluruh
peralatan dan personil didukung oleh PMI Kota Surabaya di lokasi.
Setelah seluruh peserta masuk garis finis, panitia menyediakan sajian
hibutan music dangdut sehingga seluruh peserta bisa turut berjoged sembari
menikmati berbagai kuliner yang stannya berderet di pinggir halaman kampus.
Namun secara mendadak music dihentikan, dan seluruh panitia berkumpul
didepan panggung dan orasipun mulai digelar. Tampak Miko Saleh yang menjadi
juru bicara mulai mengupas status lahan surat ijo di wilayah Ngagel Dadi dan
berniat untuk menagih janji Tri Rismaharini Walikota Surabaya saat kampanye.
“acara jalan sehat ini kami gelar untuk memberikan kegiatan sekaligus
hiburan sehat kepada masyarakat kami, namun sejatinya ada yang lebih penting
yakni terkait status surat ijo tanah yang kami tempati, karena seluruh warga
Ngagel Dadi siap merapatkan barisan untuk menagih janji ke Risma Wali Kota
Surabaya, karena sejatinya status surat ijo sudah harus di hilangkan dan
dijadikan status hak milik, yang tentu melalui prosedur yang benar,” ucap Miko.
Lanjut Miko, kita semua tahu jika status surat ijo hanya ada di Kota
Surabaya, tidak ada di wilayah lain se Indonesia, dan kami juga melihat bahwa
Pemkot Surabaya yang dalam hal ini Eksekutif dan Legeslatif tidak serius dalam
pembahasannya, sehingga tarik ulur masih terjadi dan tidak berujung.
“Untuk itu, kami warga Ngagel Dadi akan bersatu padu berjuang ke Pemkot
Surabaya, dan secara pribadi saya akan melibatkan Lembaga yang saya pimpin
untuk mendukung langkah warga,” tegas Ketua LSM berlabel East Java Coruption
and Judicial Watch Organizatian (ECJWO) ( Ham
)