Surabaya
Newsweek- Setelah ramai menjadi bahan pemberitaan di sejumlah media, Minun
Latif Ketua badan kehormatan (BK) DPRD Surabaya menyampaikan niatnya untuk
memanggil Agustin Poliana, yang kemudian mendapat tanggapan dari Adi
Sutarwijono asal FPDIP.
Namun rapat BK tetap dilakukan dengan agenda
membahas soal kekecewaan anggota DPRD Kota Depok terhadap sikap dan prilaku
Agustin Poliana saat menyambut kedatangannya di gedung DPRD Surabaya. Hasilnya,
BK menyimpulkan bahwa persoalannya sudah clear dengan alasan telah diselesaikan
oleh unsur pimpinan.
“intinya masalah itu sudah diselesaikan di unsur
pimpinan, pada saat itu juga, jadi sudah di clear kan antara tamu dengan komisi
D, ya sudah, masak kita terus mau cari-cari, pada saat itu ada pak Masduki, pak
Armuji, dan pak Aden, jadi hasil rapat tadi itu menyepakati bahwa, persoalannya
sudah diselesaikan di tingkat pimpinan, dan itu diterima oleh semua anggota BK,
ya sudah,” ucap Drs H Minun Latif Msi Ketua BK DPRD Surabaya (6/11/14)
Namun demikian, sebagai ketua BK, Minu Latif
menghimbau agar, hal yang sama tidak lagi terjadi dan seluruh anggota dewan,
diharap bisa menjaga sikap dan prilakunya kepada orang lain, terutama kepada
tamu.
“saya menghimbau untuk tidak terjadi dan terulang
lagi seperti, yang kemarin dan kepada anggota dewan agar, bisa tetap ramah
kepada tamu dan bisa bersikap sopan kepada orang lain, itu yang harus kita
perhatikan,” harapnya.
Meskipun dianggap tidak ada masalah, namun Minun
juga tidak menampik bahwa, dalam rapat anggota BK, juga merencanakan kunjungan
kerja balasan ke DPRD Kota Depok, dengan tujuan mentralisir insiden yang
terjadi di DPRD Surabaya. “memang ada wacana untuk kunjungan balasan ditingkat
pimpinan ke Depok untuk menetralisir hal itu,” pungkas Minun.
Untuk diketahui bahwa polemik muncul saat,
sejumlah anggota Komisi D DPRD Kota Depok, yang bertujuan untuk menimba ilmu ke
Kota Surabaya terkait, pendidikan dan tenaga kerja menyampikan kekesalannya
kepada sejumlah waratawan terkait, sikap dan prilaku Agustin Poliana ketua
Komisi D DPRD Surabaya , menyambut kedatangannya di ruang fraksi Handap.
Sikap kecewa ini awalnya disampaikan Reski M
Noor anggota Komisi D DPRD Kota Depok asal F Gerindra, yang kemudian di kuatkan
oleh, pengakuan Roni Pamungkas asal FPDIP, yang mengatakan, sangat kecewa
lantaran kalimat sambutan yang disampaikan Agustin Poliana dianggap tidak ramah
bahkan, mengandung anggapan bahwa Kunker yang dilakukannya hanya formalitas
saja.( Ham )