Green Building Garden Palace Ciptakan Efisiensi Multi Fungsi

Surabaya  Newsweek- Banyaknya  sektor  bangunan di Kota Surabaya dengan kontribusi yang sangat besar serta, kosumsi energi , pemakaian lahan dan kosumsi air secara otomatis juga menuai dan berdampak pada  permasalahan lingkungan, dari itulah perlu adanya penerapan konsep bangunan hijau ( Green Building ).

Dengan adanya konsep bangunan hijau yang diterapkan kepada pengembang  di Kota Surabaya, untuk menuju bangunan hijau yang terukur ( Obyektif ), yang disesuaikan dengan kondisi yang sudah ada dan melakukan evaluasi secara periodik, dimana penerapan Green Building nantinya, akan dapat memenuhi aturan yang berlaku di Kota Surabaya.

Dengan kata lain, penerapan Green Building dengan tujuan penghematan energi, mengurangi beban infrastuktur Kota, konservasi sumber daya serta, pengakuan atas komitmen bangunan hijau ( Green Building), meningkatkan kepedulian warga Kota Surabaya ,dalam menerapkan konsep bangunan hijau (berwawasan lingkungan) dan mendukung kebijakan Pemerintah Kota Surabaya dalam aksi mengurangi emisi gas rumah kaca, terutama yang berasal dari kegiatan di dalam bangunan gedung, akan secepatanya bisa terealisasi dan disadari oleh semua pengembang di Kota Pahlawan ini.

Untuk kriteria bangunan hijau ( Green Building )  terdapat dua macam yaitu bangunan baru dan bangunan lama yang memiliki  perbedaan dalam penerapannya.
Bangunan baru memiliki lima kriteria tersendiri yakni, pengelolaan bangunan masa konstruksi, pengelolaan lahan dan limbah, efisiensi energi, efisiensi air, serta kualitas udara dan kenyamanan termal.

Untuk bangunan lama kriteria meliputi, pengelolaan bangunan masa operasional, konservasi dan efisensi energi, konservasi dan efisiensi air, serta kualitas udara dan kenyamanan termal. 

Salah satu contoh , Garden Palace Hotel di jalan Yos Sudarso , yang masuk kreteria bangunan lama karena, sejak tahun 1983, telah beroperasi dan menikmati keuntungan konsep dari Green Building, diantaranya hemat energi, mempunyai hutan Kota yang sengaja ditanam dihalaman Garden Palace Hotel agar, kelihatan Asri walaupun,  memiliki 360 unit kamar tapi nuansa yang diciptakan oleh pengusaha tersebut seakan – akan berada di pedesaan yang sejuk dan damai.  

 “ Banyak tanaman produktif yang sengaja kita tanam, dihalaman hotel, dimana selain untuk menciptakan kesan asri, kita juga bisa memanfaatkan hasil tanaman tersebut, seperti pohon mangga , pohon Nangka, pohon beringin, pohon Kelapa dan boleh dinikmati oleh tamu hotel ketika ada buahnya ,” Ujar Sakir Cheef Enggenering.

Bukan hanya itu saja Garden Palace Hotel, dilengkapi dengan green café yang di lengkapi dengan tanaman berwarna hijau meski, tanaman tersebut terbuat dari plastic namun, terkesan seperti tanaman alami yang memberikan kesejukan bagi para tamu hotel, yang keberadaanya dekat dengan ruang lobi Hotel.     

Dalam konsep lainnya, Green Building yang diterapkan di Garden Palace Hotel adalah,  Mesin  Recovery Water dan  Mesin Heat Recovery, yang menghasilkan Save Energi, terutama untuk Mesin Heat Recovery energi panas yang ditimbulkan melalui Heat Chelernya, yang biasanya dibuang sia- sia, kini       bisa difungsikan untuk  membuat air panas  untuk mandi tamu hotel.

“ Biasanya alat pendingin ruangan mempunyai energi buang yang suhunya panas , untuk itu saya manfaatkan ke air yang dingin, biar berubah menjadi air panas, untuk mandi para tamu hotel ,” Tandas Sakir.

Masih Sakir, Heat Chelernya itu ibarat Knalpot sepeda montor, nah knalpotnya yang difungsikan untuk memanaskan air,” Tambah Sakir.  

Namun tidak berhenti disitu saja, pengelola Garden Place Hotel dalam mewujudkan Green Building, juga melakukan inovasi berupa Water Recovery dengan mengolah air limba untuk keperluan laundry , kamar mandi serta kebutuhan menyirami tanaman.

“ Sudah saya lab kan dan memangil anak ITS , untuk mengecek hasil pengelolaan limba kami, ternyata hasilnya memuaskan dan masuk kategori air jernih , dan bisa dikomsumsi untuk keperluan mandi tamu hotel, laundry dan kebutuhan air untuk tanaman,” Ujar Sakir. ( Ham )     


Lebih baru Lebih lama
Advertisement