Surabaya Newsweek- Sebanyak 5.267 pelamar calon pegawai negeri sipil
(CPNS) Pemkot Surabaya formasi umum tahun 2014 akan menjalani tes kompetensi
dasar (TKD) pada 6-11 Oktober mendatang di aula SMKN 5. Tes tersebut merupakan
fase krusial yang harus dilalui setelah sebelumnya sudah melewati tahapan
pendaftaran dan verifikasi.
Kepala Badan Kepegawaian dan Diklat (BKD) Surabaya, Mia Santi
Dewi menuturkan, mulanya pelamar CPNS yang mendaftar melalui website panselnas
untuk instansi Pemkot Surabaya sebanyak 9.301 orang. Dari jumlah tersebut, yang
datang untuk pemberkasan sebanyak 6.247 orang. 980 di antaranya dinyatakan
tidak boleh mengikuti tes karena tidak memenuhi sejumlah persyaratan.
Menurut Mia, kebanyakan penyebab gugurnya 980 orang tersebut
dikarenakan ijazah atau disiplin ilmu tidak sesuai dengan posisi yang dilamar.
“Jadi 5.267 itu jumlahnya sudah fix
karena sudah melalui proses sinkronisasi data dari panselnas,” katanya, Kamis
(2/10).
Terkait TKD, materi yang diujikan meliputi tiga unsur, yakni
wawasan kebangsaan, intelegensi/pengetahuan umum dan karakteristik pribadi.
Para peserta akan mengerjakan semua soal dengan metode CAT (computer assisted test). Dalam proses
pengerjaan soal, peserta tidak perlu membawa alat tulis karena soal dan jawaban
seluruhnya tertera dan dikerjakan dengan komputer. Hasilnya pun langsung
terkoneksi dengan server secara realtime
sehingga nilai bisa diketahui setelah tes.
Mia menekankan bahwa materi soal dan pengawasan selama tes
menjadi kewenangan Badan Kepegawaian Negara (BKN) dalam kapasitasnya selaku
anggota panselnas. Sementara, pemkot hanya bertanggung jawab terhadap
penyediaan fasilitas dan sarana-prasarana. Untuk TKD kali ini, pemkot men-support 220 unit komputer, dengan
rincian 200 komputer akan digunakan untuk tes dan 20 lainnya disiapkan sebagai
cadangan.
Dia menambahkan, tiap hari akan ada lima sesi. Masing-masing
sesi diisi oleh 200 peserta tes. Dengan kata lain, per hari sebanyak 1.000
orang akan mengikuti TKD.
Untuk mengawasi pelaksanaan tes, pemkot memasang CCTV di
tujuh titik, baik di ruang tes maupun ruang registrasi. Selain untuk alasan
keamanan, pemasangan CCTV ini guna menjamin tes berjalan secara transparan.
Nantinya, setiap gerak-gerik peserta akan dapat dilihat di layar yang
disediakan di luar ruang tes. “Para pengantar bisa melihat suasana yang ada di
dalam tanpa harus mengganggu para peserta tes,” imbuh pejabat kelahiran Solo
ini.
Tak hanya itu, perolehan nilai bisa langsung dipantau karena
setiap selesai sesi, hasil tes akan dipampang di layar tersebut. “Peserta dapat
mencatat nilai masing-masing begitu mereka selesai mengerjakan soal,” ungkap
dia.
Tidak lupa, mantan Kabid Mutasi BKD Surabaya ini
mewanti-wanti semua pihak agar tidak mudah percaya terhadap oknum yang
menawarkan jalan pintas dengan membayar sejumlah uang. Pasalnya, dia
menegaskan, seluruh rangkaian penerimaan CPNS ini tidak dipungut biaya, bebas
KKN dan transparan. “Pada prinsipnya semuanya gratis. Jika ada upaya penipuan,
dipastikan itu bukan tanggung jawab kami,” terangnya. Mia juga me-warning, peserta yang terbukti melakukan
tindakan curang dipastikan statusnya akan langsung gugur. ( Ham )