Dana Kajian Jalur Trem AMC Disoal DPRD

Surabaya Newsweek- Wacana Walikota Surabaya untuk merealisasikan transportasi massal cepat dan murah jenis Trem, masih butuh proses panjang karena, hasil konsultasi sejumlah anggota DPRD Surabaya, ke Kemenhub bahwasanya, Dirjen PT KAI  belum pernah membicarakannya apalagi rencana pembuatan MoU.

Perlu diketahui Hasil kunjungan kerja DPRD Surabaya ke Kemenhub terkait pembangunan AMC jenis Trem, Pemkot Surabaya yang menunjuk tim dari ITS Surabaya, untuk melakukan studi kelayakan soal jalur Trem ternyata, belum diketahui pihak Kemenhub dan Dirjen PT KAI.

Menurut Visensius Awey anggota Komisi C DPRD Surabaya bahwa, saat dirinya bertanya soal rencana pembangunan angkutan masal jenis Trem, yang menggunakan jalur PT KAI, terlebih dahulu harus  mendapatkan ijin dari Presiden.

“kami mendapatkan jawaban bahwa untuk pembangunan jalur Trem baru yang menggunakan dana APBN harus mendapatkan persetujuan Presiden,” terang politisi partai Nasdem ini.

Masih Awey, pernyataan Wali Kota Surabaya di semua media terkait pembangunan jalur rel untuk transportasi Trem itu  justru mengejutkan pihak Kemenhub, apalagi bu Risma meminta agar, proses pembangunan jalur Trem dilaksanakan secepatnya. Untuk itu harus disiasati agar, terhindar dari persetujuan Presiden, yakni Pemkot Surabaya berdalih bahwa, pembuatan jalur Trem sepanjang 17 Km itu adalah mengaktifkan kembali jalur Trem yang sudah ada di jaman Belanda.

“Tetapi jalur dan transportasi itu dibangun karena situasi dan kondisi saat itu, bagaimana dengan kondisi sekarang, apakah masih bisa diterapkan. Jangan-jangan masyarakat masih nyaman menggunakan kendaraan bermotor karena bisa cepat dan murah,” jelasnya.

Lantas bagaimana, Lanjut Awey, jika dijalur Trem itu sudah berdiri sejumlah bangunan, tentu menjadi persoalan yang baru dan solusinya harus dibelokkan. Untuk itu diperlukan kajian yang mendalam terkait pembangunan rel untuk jalur transportasi trem ini.

“Apakah kajian yang dilakukan tim ITS selama ini tidak bertabrakan dengan program regional PT KAI, karena di tingkat Dirjen PT KAI, mengaku belum pernah membicarakan soal itu apalagi, membuat MoU, yang menjadi pertanyaan adalah, dana apa yang digunakan pemkot untuk melakukan kajian soal jalur transportasi jenis Trem dengan menggandeng ITS itu, nomenklaturnya apa, jangan sampai Wali Kota menggunakan dana lain yang peruntukannya berbeda, ini bisa dianggap melanggar,” tegas Awey.

Dari hasil konsultasinya, Awey juga mengatakan bahwa, untuk pengoperasiannya  bisa siapa aja, Pemkot, PT KAI atau pihak swasta. Pertanyaannya, bagaimana dengan harga ticket dan bagaimana mekanismenya jika, harus menggunakan APBD untuk subsidi agar harga  ticketnya  bisa terjangkau.


Dengan demikain jelas bahwa, wacana pembangunan jalur transportasi jenis Trem di Kota Surabaya , masih menyisakan masalah besar, karena terkesan dipaksakan karena,  pihak Kemnhub dan Dirjen PT KAI belum pernah membicarakan hal itu apalagi mengarah untuk pembuatan MoU. ( Ham )
Lebih baru Lebih lama
Advertisement