Surabaya Newsweek- Operasi Yustisi terus berkibar , Namun adanya
kepentingan dari oknum penegak hokum membuat operasi yustisi ini sempat
terganggu terbukti, Razia rutinitas yang dilakukan oleh aparat gabungan Satpol-PP,
Gartab III dan Polrestabes kali razia kali ini sempat kecewa pasalnya, tim gabungan razia harus berhadapan dengan personil
Polsek Bubutan yang ternyata telah bersiaga sebelumnya di Heaven Discotique
dengan alasan sedang melakukan pengamanan, padahal lokasi tersebut telah
menjadi terget operasi.
Awalnya penyisiran dari kawasan jl embong malang yakni cafe
Milenium dan cafe Family, yang membuat para pengunjungnya lari tunggang
langgang. Namun kesigapan petugas tetap bisa menangkap puluhan pengunjung yang
rata-rata umur belasan tahun dan dimasukkan ke truck Satpol karena tidak
membawa identitas remi.
Setelah itu rombongan petugas menuju ke Heaven Discotique di
komplek ruko jl tidar yang ternyata telah dijaga oleh puluhan personil Polsek
Bubutan Surabaya.
Usut demi usut keberadaan aparat Polsek Bubutan dalam rangka
melaksanakan tugas pengamanan di Heaven Discotique karena, mendapat laporan
akan diserang oleh FPI terkait kabar jika tempat penjualan minuman opolosan ini
juga sering menggelar sexy dancer. Tentu saja kondisi ini membuat kaget sekaligus kecewa aparat
gabungan Satpol-PP, Garnisun dan Polrestabes yang sedang melakukan razia rutin.
Ditempat lain petugas razia juga mengarah ke tempat karaoke Big
Ball yang lokasinya berdampingan dan jaraknya hanya beberapa meter. Namun
karena perijinannya lengkap maka petugas hanya berhasil menciduk satu pemandu
karaoke yang tak mengantongi KTP atau Kipem.
Ada rasa kecewa, Irvan
Widyanto Kasatpol-PP Surabaya spontan menggeser seluruh petugas razia ke cafe
Stadium di kawasan ruko RMI, yang belakangan diketahui masih satu managemen
dengan Heaven Discotique.
Disitulah Puluhan muda-mudi berhasil dijaring dengan Perda Yustisi
oleh aparat Satpol-PP, dan tim RHU juga melakukan penyegelan tempat usaha cafe
Stadium karena belum mengantongi ijin sebagaimana mestinya.
Menurut Kepala Seksi Operasional Satpol-PP Kota
Surabaya Joko Wiyono, razia malam minggu merupakan giat rutin dan
tujuannya sama yakni mengantisipasi urbanisasi dan penyebaran PSK pasca
penutupan sejumlah lokalisasi.
"Ini razia rutin biasa, seperti yang kami lakukan setiap
malam minggu, tujuannya juga sama seperti sebelumnya, hanya saja sasaran
penyisirannya saja yang divariasikan," terang Joko
Joko juga menerangkan jika terpaksa dilakukan penyegelan tempat
usaha cafe Stadium karena diketahui tidak bisa menunjukkan bukti perjinannya.
"setelah di BAP oleh tim RHU kami, mereka hanya mengatakan
jika sedang mengurus HO, artinya, tidak mengantongi ijin apapun dari
Pariwisata, untuk itu kami lakukan penutupan usaha sementara berupa
penyegelan," jelasnya.
Jumlah total tangkapan 20 orang yang terdiri dari 13 perempuan dan
7 laki-laki, yang kemudian dibawa ke Mako Satpol-PP Kota Surabaya untuk
dilakukan pendataan.( Ham )