Surabaya Newsweek - Banyaknya penghargaan yang diraih oleh
Pemkot kota Surabaya menandakanbahwa, dalam pemerintahan Walikota Tri
Rismaharini pandangan publik bisa
dikatakan berhasil dan suksesdalam memegang kendali orang nomer satu di Kota
Surabaya. Terbukti , sebanyak 31 obyek diempat kecamatan di Surabaya,
dikunjungi sekaligus dinilai oleh tim verifikasi Provinsi Jawa Timur. Kunjungan
dan penilaian tim verifikasi tersebut berkaitan dengan masuknya Surabaya
sebagai salah satu kandidat kota Sehat 2014 di Jawa Timur.
Tim verifikasi Provinsi sebelum melakukan kunjungan ke lokasi, menuju dikediaman Walikota Surabaya dan diterima oleh Sekertaris Daerah Kota Surabaya ( Sekda ) Hendro Gunawan beserta asisten, Kepala Dinas Kesehatan Febria Rachmanita dan jajaran kepala dinas terkait, serta forum kota sehat Surabaya.
Dalam sambutannya, Sekda mengatakan, Pemkot Surabaya telah melakukan berbagai upaya untuk mempermudah warga Surabaya bisa mendapatkan akses kesehatan. Diantaranya dengan memperbarui grade Puskesmas. Menurutnya, Puskesmas di Surabaya telah memenuhi syarat sebagai pelayanan dasar melalui keberadaan pelayanan rawat inap di Puskesmas serta adanya dokter spesialis. Ini merupakan upaya untuk mendekatkan pelayanan kesehatan kepada warga. Sehingga selama bisa ditangani di puskesmas, warga tidak perlu ke rumah sakit.
“Kota sehat bukan hanya sehat kondisi fisiknya tetapi juga sehat pikirannya dan sehat kesejahteraannya. Karenanya, selain mempermudah akses kesehatan, pendidikan di Surabaya juga kita gratiskan sehingga tidak ada alasan warga tidak bisa sekolah. Kita juga memberdayakan beberapa lahan untuk mencukupi kebutuhan dan meningkatkan pendapatan warga serta mengoptimalkan keberadaan UKM,” jelas Hendro.
Menurut Sekda, untuk tahun 2014 ini, Pemkot Surabaya mengajukan empat tatanan. Yakni kawasan pemukiman, sarana dan prasarana sehat dengan obyeknya di kecamatan Jambangan, lalu ketahanan pangan dan gizi dengan lokus di Kecamatan Lakarsantri, dan kehidupan masyarakat yang sehat dan mandiri dengan lokus di Kecamatan Kenjeran. Serta, kehidupan sosial yang sehat dengan lokus di Kecamatan Semampir.
“Bapak dan ibu silahkan melihat upaya-upaya yang sudah dilakukan Pemkot di lokasi-lokasi tersebut,” sambung mantan Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Kota Surabaya ini.Sejumlah 31 obyek yang dinilai oleh tim penilai tersebut, di Kecamatan Jambangan diantaranya sentra PKL Karah, taman Jangkar, kampung PHBS (perilaku hidup bersih dan sehat), galeri UKM daur ulang, pengelolaan sampah (mesin penghancur plastik), sekolah adiwiyata SMPN 36. Lalu di Kecamatan Lakarsantri yakni KRPL (kawasan rumah pangan lestari), budidaya jamur, lele dan tanaman toga, bank sampah, Puskesmas Jeruk, dan SLPHT (sekolah lapang pengendalian hama terpadu.
Diwilayah Kecamatan Semampir, tim penilai mengunjungi rumah pintar Dolphin, penghijauan RT IV RW III Kelurahan Ujung, tanaman urban farming, kampung bebas narkoba dan asap rokok. Dan di Kecamatan Kenjeran, tim penilai mendatangi pondok pesantren Al-Fitrah bebas rokok, rumah remaja (Puskesmas Tanah Kali Kedinding), KB Pria Arjuna Mesra, dan pos gizi balita.
Oedoyo Soedirham Ketua Forum Kota Sehat Surabaya mengatakan, sebanyak 14 anggota tim kota sehat Surabaya yang terbagi dalam empat kelompok, ikut mendampingi kunjungan tim penilai di empat kecamatan tersebut. Ke-14 anggota forum kota sehat tersebut berasal dari kalangan profesional seperti pensiunan PNS, akademisi dan juga LSM lingkungan.
“Kita berkoordinasi dengan dinas terkait hingga level masyarakat. Tugas kami menjadi lebih ringan karena teman-teman dalam forum ini sejak lama sudah berkecimpung dengan dinas terkait dan saling bersinergi. Ini nanti setelah dari lapangan, kami akan langsung melakukan konsolidasi hasil di Bappeko,” ujar Oedoyo.
Pada tahun 2013, Kota Surabaya mendapatkan predikat Kota Sehat Swastisaba Pradapa. Penghargaan tersebut diterima Walikota Surabaya, Tri Rismaharini pada 15 November 2013. “Harapan kami, kita bisa mendapatkan penghargaan Swastisaba Wiwerda,” ujar Oedoyo. ( Ham )
Tim verifikasi Provinsi sebelum melakukan kunjungan ke lokasi, menuju dikediaman Walikota Surabaya dan diterima oleh Sekertaris Daerah Kota Surabaya ( Sekda ) Hendro Gunawan beserta asisten, Kepala Dinas Kesehatan Febria Rachmanita dan jajaran kepala dinas terkait, serta forum kota sehat Surabaya.
Dalam sambutannya, Sekda mengatakan, Pemkot Surabaya telah melakukan berbagai upaya untuk mempermudah warga Surabaya bisa mendapatkan akses kesehatan. Diantaranya dengan memperbarui grade Puskesmas. Menurutnya, Puskesmas di Surabaya telah memenuhi syarat sebagai pelayanan dasar melalui keberadaan pelayanan rawat inap di Puskesmas serta adanya dokter spesialis. Ini merupakan upaya untuk mendekatkan pelayanan kesehatan kepada warga. Sehingga selama bisa ditangani di puskesmas, warga tidak perlu ke rumah sakit.
“Kota sehat bukan hanya sehat kondisi fisiknya tetapi juga sehat pikirannya dan sehat kesejahteraannya. Karenanya, selain mempermudah akses kesehatan, pendidikan di Surabaya juga kita gratiskan sehingga tidak ada alasan warga tidak bisa sekolah. Kita juga memberdayakan beberapa lahan untuk mencukupi kebutuhan dan meningkatkan pendapatan warga serta mengoptimalkan keberadaan UKM,” jelas Hendro.
Menurut Sekda, untuk tahun 2014 ini, Pemkot Surabaya mengajukan empat tatanan. Yakni kawasan pemukiman, sarana dan prasarana sehat dengan obyeknya di kecamatan Jambangan, lalu ketahanan pangan dan gizi dengan lokus di Kecamatan Lakarsantri, dan kehidupan masyarakat yang sehat dan mandiri dengan lokus di Kecamatan Kenjeran. Serta, kehidupan sosial yang sehat dengan lokus di Kecamatan Semampir.
“Bapak dan ibu silahkan melihat upaya-upaya yang sudah dilakukan Pemkot di lokasi-lokasi tersebut,” sambung mantan Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Kota Surabaya ini.Sejumlah 31 obyek yang dinilai oleh tim penilai tersebut, di Kecamatan Jambangan diantaranya sentra PKL Karah, taman Jangkar, kampung PHBS (perilaku hidup bersih dan sehat), galeri UKM daur ulang, pengelolaan sampah (mesin penghancur plastik), sekolah adiwiyata SMPN 36. Lalu di Kecamatan Lakarsantri yakni KRPL (kawasan rumah pangan lestari), budidaya jamur, lele dan tanaman toga, bank sampah, Puskesmas Jeruk, dan SLPHT (sekolah lapang pengendalian hama terpadu.
Diwilayah Kecamatan Semampir, tim penilai mengunjungi rumah pintar Dolphin, penghijauan RT IV RW III Kelurahan Ujung, tanaman urban farming, kampung bebas narkoba dan asap rokok. Dan di Kecamatan Kenjeran, tim penilai mendatangi pondok pesantren Al-Fitrah bebas rokok, rumah remaja (Puskesmas Tanah Kali Kedinding), KB Pria Arjuna Mesra, dan pos gizi balita.
Oedoyo Soedirham Ketua Forum Kota Sehat Surabaya mengatakan, sebanyak 14 anggota tim kota sehat Surabaya yang terbagi dalam empat kelompok, ikut mendampingi kunjungan tim penilai di empat kecamatan tersebut. Ke-14 anggota forum kota sehat tersebut berasal dari kalangan profesional seperti pensiunan PNS, akademisi dan juga LSM lingkungan.
“Kita berkoordinasi dengan dinas terkait hingga level masyarakat. Tugas kami menjadi lebih ringan karena teman-teman dalam forum ini sejak lama sudah berkecimpung dengan dinas terkait dan saling bersinergi. Ini nanti setelah dari lapangan, kami akan langsung melakukan konsolidasi hasil di Bappeko,” ujar Oedoyo.
Pada tahun 2013, Kota Surabaya mendapatkan predikat Kota Sehat Swastisaba Pradapa. Penghargaan tersebut diterima Walikota Surabaya, Tri Rismaharini pada 15 November 2013. “Harapan kami, kita bisa mendapatkan penghargaan Swastisaba Wiwerda,” ujar Oedoyo. ( Ham )