Surabaya
Newsweek- Angan- angan Tri Rismaharini Walikota Surabaya untuk bisa merealisasikan pedagang pasar turi pasca
kebakaran yang masih belum mempunyai tempat
yang digadang – gadang pembangunan Gedung pasar turi selesai bulan Oktober faktanya,
jauh dari yang diharapkan .
Hal itu terbukti, masih banyaknya kekurangan,
terkait progress pembangunan pasar turi untuk lantai lower grown, dalam
pengamatan dilokasi masih banyak stan yang belum selesai pembangunannya dan pemasangan sekat antar stan serta sejumlah rolling door masih belum
terpasang.
Banyaknya pekerjaan yang belum tersentuh oleh Investor,
ini pertanda bahwa pekerjaan ini masih cukup lama untuk selesai bahkan, sejumlah instalasi penunjang juga
belum dikerjakan seperti, instalansi listrik, dan air bersih.
“Kalau
sekarang ada lampu yang menyala itu masih pakai diesel atau genset. Listriknya
belum ada,” ujar Ketua Himpunan Pedagang Pasar Turi (HP2T) H. Suhaemi, Selasa
(2/9/2014).
Namun demikian, dia mengaku heran adanya pemberitaan di salah satu
media yang menyatakan bahwa lift pasar turi sudah beroperasi. Sebab faktanya,
lift masih mangkrak dan belum dapat digunakan.
“Sampean lihat sendiri kan liftnya masih
mangkrak. Makanya kok aneh, ada media yang memberitakan sudah beroperasi,”
Ungkapnya heran sambil menunjukkan lift yang dimaksud.
Selain itu untuk lantai lower grown, beberapa lantai
seperti grown dan lantai satu juga proses pengerjannya masih ala kadarnya bahkan,
untuk lantai tiga dan empat, lanjutnya, belum disentuh sama sekali.
“Jangankan Oktober. Akhir tahun pun kita masih
ragu pembangunan yang sekarang berlangsung akan selasai,” tegas Suhaemi.
Bukan hanya jadwal pembangunan saja yang disoal namun, terkait rendahnya kualitas stan juga disoroti oleh Suhaemi yang nantinya akan diperuntukkan untuk pedagang ,diantaranya
soal rolling door yang sebelumnya diklaim oleh investor didatangkan dari China.
“Rolling door seperti ini masak dari China.
Dengan kualitas seperti ini, tidak sampai satu tahun pasti akan rusak,”
Tandasnya.
Tidak berbeda dengan salah satu yang turut
mengerjakan pembangunan Pasar Turi, dirinya juga pesimis pembangunan akan selesai
bulan Oktober karena, untuk saat ini saja masih banyak material yang belum
tersedia di lokasi pembangunan.
“Kalau bu wali berharap Bulan Oktober selesai itu hanya satu mimpi yang tidak mungkin terjadi mas, sekarang saja mas lihat untuk pasir dan
material lainya saat ini masih belum
ada,” ungkap salah satu mandor yang enggan dipublikasikan. ( Ham )