Surabaya Newsweek - Pengurus Kadin Surabaya Periode
2009-2014 telah berakhir masa jabatannya. Kamis (4/9), dewan pengurus Kadin
Surabaya periode 2014-2019 dilantik langsung oleh Ketua Kadin Jatim La Nyalla
Mahmud Mataliti. Dalam kesempatan tersebut, hadir pula Wakil Walikota Surabaya,
Wisnu Sakti Buana.
Wawali hadir mewakili Wali Kota Surabaya yang berhalangan
hadir. Ucapan terima kasih Wali Kota kepada dewan pengurus Kadin Surabaya
periode 2009-2014 disampaikan langsung oleh Wisnu. “Dan kepada pengurus Kadin
periode 2009-2014 yang telah berakhir masa tugasnya, kami atas nama Pemerintah
Kota Surabaya menyampaikan terimakasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya,
atas kerjasama saudara-saudara terhadap pembangunan Kota Surabaya,” ucap
Wisnu dalam sambutannya.
Wisnu juga menyampaikan ucapan selamat kepada para pengurus
Kadin Surabaya Periode 2014-2019, semoga melalui kepercayaan yang diberikan,
dapatnya segera melakukan koordinasi dan pembinaan organisasi.
Di pertemuan tersebut, Wisnu juga membeberkan Surabaya menduduki
peringkat pertama 100 besar Kota Bisnis di Indonesia versi Majalah SWA tahun
2014. Hal itu diperoleh karena Surabaya telah banyak kemajuan serta penyediaan
sarana infrastruktur turut menopang peran tersebut. Pertumbuhan ekonomi
Surabaya-pun, sejak tahun 2010 selalu di atas Jawa Timur dan Indonesia, serta
mencapai angka di atas 7 (tujuh) persen
“Pertumbuhan ekonomi masyarakat makin kreatif dan inovatif,
selaras dengan upaya menurunkan tingkat pengangguran dan kemiskinan. Hal itu
tercermin dalam pertumbuhan secara konsisten Indeks Pembangunan Manusia mulai
2010. Yang lebih menggembirakan, pertumbuhannya makin menyebar, di mana jumlah
kecamatan dengan IPM di atas 78,43 semakin banyak,” jelasnya.
Tentunya ini sangat membanggakan, lanjut Wisnu apalagi dalam
waktu dekat akan memasuki Masyarakat Ekonomi ASEAN tahun 2015. Karenanya, kita
dituntut dapat bekerja sama dalam mempersiapkan diri, agar dapat bersaing dan
menjadi pemenang di dalam kompetisi ini, sehingga tidak hanya sebagai penonton
tetapi menjadi tuan dan nyonya di kota sendiri.
Wisnu menambahkan banyak hal yang harus disikapi sehubungan
dengan semakin pesatnya kemajuan dan pembangunan Kota Surabaya, salah satu
diantaranya adalah, menyiapkan warga Surabaya agar bisa berbahasa asing
“Pemerintah Kota Surabaya telah mendirikan Rumah Bahasa,
dimana masyarakat Surabaya bisa belajar dan kursus secara gratis berbagai
bahasa asing diantaranya bahasa Inggris, Mandarin, Perancis, Jepang, Korea,
Jerman dan India. Disamping itu, warga juga bisa belajar transaksi bisnis
secara online agar bisa melakukan kegiatan marketing melalui internet,”
tukasnya.
Sementara itu, Jamhadi ketua umum Kadin Surabaya, mengatakan
potensi UKM di Surabaya sangat tinggi. Namun, perlu diimbangi dengan produk
yang berkualitas. Tinggal bagaimana Kadin bersama Pemkot Surabaya mengemas hal
ini menjadi daya tarik negara lain. “Produk-produk UKM Surabaya memang sudah
hampir memenuhi kualitas standar internasional. Karena, di Negara ASEAN lainnya
stakeholder disana memberikan masukan kepada Kadin disana, sehingga program
bisa berjalan dengan baik. Dampaknya adalah UKM di Surabaya sejahtera, ekonomi
meningkat,” imbuhnya.
Dewan pengurus Kadin Surabaya periode
2014-2019 harus bisa menjadi penengah antara pengusaha dan pemkot. Di
pengurusan yang baru sudah ada bidang guna mempelajari perkembangan ASEAN.
“Apabila ada salah paham komunikasi hendaknya segera dibicarakan antara kedua
belah pihak,” katanya. ( Ham )