Konflik FPKS VS FPKB Memilih Debat Terbuka


Bola Panas perbedaan pendapat terkait keberadaan Tatib terhadap alat kelengkapan dewan antara Reni Astuti asal FPKS dan Masduki Toha asal FPKB, semakin bergejolak . tantangan Reni untuk debat terbuka ditanggapi serius oleh Masduki toha bahkan, terucap kalimat menantang balik dari Masduki Toha pasalnya, siap menyambut tantangan Reni,” Kamu Jual , Aku Beli.
                                                
Konflik dua pendapat yang berbeda di DPRD Kota Surabaya FPKS dan FPKB , semakin tak terbendung , keduanya saling lempar tantangan entah, apa yang dipikirkan dua wakil rakyat ini, apakah ingin teropsepsi kosumsi publik atau hanya sekedar mencari sensasi saja.

Soal ungkapan Reni Astuti, yang menantangnya debat secara terbuka soal keberadaan tatib dewan, Masduki Toha spontan meresponnya dengan tegas bahwa kalimat yang diungkapkan Reni dianggap konyol karena dirinya tidak merasa mengacuhkan surat edaran Mendagri yang membolehkan pembentukan alat kelengkapan dewan dengan Tatib lama.

“tentu saja saya tahu surat edaran itu, makanya pertemuan dengan sejumlah utusan fraksi kemarin itu, memakan waktu yang cukup lama karena, berusaha mengambil kesepakatan bersama, termasuk mempertimbangan keberadaan surat edaran Mendagri itu, jadi tidak benar kalau saya mengacuhkan,” Ucapnya via ponsel.

Masduki yang kini duduk sebagai wakil ketua DPRD Surabaya mengatakan, jika keputusan untuk tetap menunggu hasil Tatib dewan yang baru bukanlah, keinginan pribadinya tetapi, merupakan hasil kesepakatan rapat pimpinan dengan sejumlah utusan Fraksi.

“keputusan untuk tetap menunggu hasil Tatib baru dalam penyusunan alat kelengkapan dewan, itu merupakan hasil kesepakatan rapat pimpinan dengan para ketua fraksi, termasuk didalamnya utusan fraksi PKS, jadi bukan keinginan saya pribadi,” tegasnya.

Masduki juga mengingatkan kepada Reni, untuk bertanya terlebih dahulu kepada utusan fraksinya (Akhmad Suyanto-red), sebelum mengeluarkan statement di media karena, berdampak kepada opini negatif.

“Sebenarnya dia (Reni-red) kan, bisa menanyakan hasil rapatnya kepada pak Yanto (Akhmad Suyanto) yang saat itu, hadir sebagai utusan fraksinya, jangan malah membuat opini publik yang dampaknya malah, menimbulkan kesalahpahaman dengan anggota lain termasuk saya sebagai pimpinan rapat,” tandasnya.

Namun demikian, Masduki juga mengakui bahwa, pendapat Reni memang benar karena, dirinya tidak pernah merasa menyalahkan namun, bukan berarti hasil kesepakatan di rapat pimpinan tidak diindahkan karena, sudah merupakan keputusan yang bulat yakni, menunggu hasil Tatib yang baru dari pansus yang telah terbentuk.

“semuanya benar, jadi pendapat Reni itu juga benar, tetapi kita semua harus menghormati kesimpulan hasil rapat pimpinan yang memutuskan untuk tetap menunggu tatib yang baru, jangan membuat opini publik baru yang meresahkan,” Akunya.

Sebagai salah satu unsur pimpinan DPRD Surabaya, Masduki Toha mengingatkan kepada Reni, untuk melakukan konsolidasi dengan fraksinya, jika tidak puas, dipersilahkan untuk datang ke dirinya sebagai pimpinan rapat.

“sebagai anggota, mestinya Reni bisa menyampaikan pendapatnya di tingkat fraksi dulu karena, disitu kan ada pak Yanto sebagai utusannya, kalau tidak puas silahkan datang ke ruangan saya sebagai pimpinan rapat , jangan mengumbar statment di media seperti itu,” Pintanya.

Di akhir perbincangannya dengan media ini via ponsel, Masduki Toha menyatakan siap untuk berdebat secara terbuka dengan Reni, kapanpun dan dimanapun.


“kalau dia (Reni-red) menantang saya untuk berdebat, saya siap akan melayani, sampaikan itu kepada dia, kapanpun dan dimanapun, karena dia sudah jual, maka saya akan beli,” Tegas politisi  asal PKB  ( Ham ) 
Lebih baru Lebih lama
Advertisement