Istri Simpanan Camat Bubutan Gagal Jadi Ketua PKK

Surabaya Newsweek- Gerbong mutasi Pemkot Surabaya yang dilakukan kepada Camat Sambikerep Nono Indriyatno, yang hanya menjabat kurang lebih 40 hari kini, di mutasi lagi di Kecamatan Bubutan usut demi usut ternyata, Camat Nono Indriyatno diduga, telah melakukan pembohongan public terkait Pemilihan Ketua PKK , yang dipilihnya tidak lain adalah Istri simpanannya sendiri, ketika akan dikukuhkan di gedung Wanita ternyata menuai masalah.


Nono Indriyatno kini menjabat sebagai Camat Bubutan pasalnya, hubungan rumah tangganya telah mengalami prahara yang kini, proses perceraian yang diajukan oleh Camat ini kepada istrinya masih belum di tandatangi atau direkomondasi oleh Walikota Surabaya Tri Rismaharini, dalam artian belum disetujui hingga saat ini , padahal  kasus ini telah berjalan hampir 5 tahun.


Aksi nekad, yang dilakukan oleh mantan Camat Sambikerep Nono Indriyatno bisa dinilai cukup berani , yang biasanya istri simpanan dirahasiakan atau disembunyikan rapat- rapat, ini malah diajukan sebagai ketua PKK di Kecamatan Sambikerep, entah apa yang menjadi pertimbangan Camat yang satu ini.


Saat dikonfirmasi Kepala Inspektorat  Kota Surabaya Sigit Sugiharsono Via telpon selulernya terkait kebohongan publik, yang dilakukan oleh Mantan Camat Sambikerep Nono Indriyatno membenarkan,” memang benar mas tapi , sekarang Camat tersebut kan sudah dipindah  dan secara aturan pemilihan Ketua PKK, yang  diajukan oleh  Camat Sambikerep waktu itu, secara otomatis gugur mas,” Ungkap Sigit Sugiharsono Kepala Inspektorat Kota Surabaya.


Lain halnya, dengan Mantan Camat Sambikerep ini Nono Indriyatno ketika ditanya soal pengajuan nama Ketua PKK  adalah istri simpananya , waktu dirinya menjabat Camat Sambikerep lewat SMS yang dikirim ke nomer selulernya, tidak  bersedia membalas SMS , padahal, SMS yang dikirm ke nomer Hp nya status terkirim.


Namun demikian sampai berita ini dipublikasikan, Nono Indriyatno yang sekarang ini  menjabat sebagai Camat Bubutan masih belum bisa ditemui bahkan SMS yang dikirimkan Newsweek belum ada balasan. Bersambung ( Ham )             



Lebih baru Lebih lama
Advertisement