Jika melihat sosok Tri Rismaharini sebelumnya
menjadi Walikota hanya birokrasi biasa tidak dikenal oleh secara umum di
masyarakat Surabaya, namum karena braeding Partai pengusung serta Tim suksesnya
berjalan efektif mampu mengantarkan mantan Kepala Bappeko tersebut menduduki
kursi orang nomor satu di kota pahlawan.
“ Tidak menjadi jaminan dengan popularitas
yang dimiliki Bu Risma sekarang dapat memenangkan pilwali 2015 nanti,” kata
Ketua DPC PKB Surabaya Samsul Arifin. Kamis (11/9).
Untuk saat ini, kata Samsul belum terlihat
siapa saja yang maju dalam Pilwali Surabaya 2015 nanti, namum dengan
elektabilitas yang dimiliki Tri Rismaharini saat ini. Namum jika nantinya Risma
maju lagi dan salah memilih pendamping serta partai pengusung tentunya pemenang
Pilwali 2010 ini bisa dikalahkan oleh calon lainnya.
“ Kita belum tau siapa yang maju namum saat
ini selain Risma muncul tokoh-tokoh lainnya seperti Arif Afandi, Wisnu Sakti
Buana, Arzelti Bilbina dan Adies Kader. Jika Risma salah memilih pendampingnya
serta partai pengusung hal tersebut akan berakibat fatal,” tegasnya Samsul.
Sudah menjadi rahasia umum jika Surabaya
merupakan basis dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI Perjuangan),
jika ditarik kebelakang dalam pilwali 2010 lalu yang dikenal oleh masyarakat
umum yakni Wakilnya Bambang DH dan Risma hanya dikenal dikalangan elit
politik karena sering bersentuhan dengan anggota DPRD Surabaya.
“ Siapa saja yang nanti maju sebagai calon
pilwali memiliki peluang untuk menang tergantung dari mesin partainya serta
sosok tokoh yang diusung,” kata Aden Dharmawan Bendara DPC Partai Gerindra
Surabaya.
Pria yang sekarang menjabat sebagai Wakil
Ketua DPRD Surabaya ini mengakui, jika sosok Risma dengan kinerjanya menata
keindahan kota serta sering melakukan pembersihan dipinggiran kali dapat
dilihat langsung oleh warga surabaya soal kinerjanya. Namum untuk tokoh yang
lainnya belum terlihat mengenai kinerjanya.
“ Akan tetapi dalam dinamika politik semuanya
bisa berubah dan sekarang kita belum mengetahui apakan Risma akan diusung
kembali oleh PDIP atau melalui partai lain dan saat ini RUU tentang Pilkada
juga belum disahkan mengenai mekanisme pemilihan,” tegas Aden.
Saat disingung kabar yang berkembang Risma
akan maju melalui jalur idenpenden, Aden menuturkan hal tersebut juga dilihat
dari pengesahan RUU Pilkada jika proses pemilihan dilakukan di DPRD peluang
Risma untuk menang kecil.
“ Dan apabila masih seperti mekanisme lama
pilihan langsung dilihat dari kerja mesin parpol atau Tim Suksesnya dalam
memilihkan pendamping Risma dapat menaikan lagi elektabilitasnya atau malah
tambah menurun dan semuanya masih memiliki peluangan untuk memangkan pilwali
nanti,” katanya.
Ucapan senada juga disampaikan oleh seketaris
DPD PKS Surabaya Zakaria, ia menilai dalam dinamika politik yang berkembang
saat ini semua mempunyai peluangan untuk memenangkan pilwali.
“ Semuanya calon dalam pilawali nanti bisa
memangkan tergantung dari dinamika politik yang berkembang,” ujarnya.
Saat disingung mengenai statmen pengurus DPD
Jatim PKS yang siap mengusung Tri Rismaharini jika di lepas oleh PDI
Perjuangan. Zakaria menjelaskan semuanya itu belum pasti, mekanisme dalam
menentukan siapa nantinya yang akan diusung oleh PKS harus melalui tahapan
untuk dilalui.
“ InsyaAlloh kita akan membentuk Tim yang
bertepatan dengan pengesahan RUU Pilkada,” katanya.
Sementara itu, Ketua DPC PDI Perjuangan
Surabaya Wisnu Sakti Buana menyatakan pihaknya kini masih menunggu keputusan
DPP PDI Perjuangan. Jika nantinya pengurus pusat memutuskan bergandengan lagi
melanjutkan sekarang dirinya siap melaksanakan dengan total.
“ Kita tidak mau berandai-andai dan kami masih
menunggu intruksi dari DPP PDI Perjuangan apapun keputusannya kita akan
berkerja secara total, dan jika nantinya keputusanya melanjutkan sekarang kita
juga akan berkerja dengan keras dan total,” pungkasnya. ( Ham )