Surabaya Newsweek- Banyaknya warga Kota Surabaya yang mengakui
Keberhasilan perempuan pertama yang
menjadi Walikota Surabaya Tri Rismaharini , namun masih ada yang orang yang tidak
menyukai sifat Walikota ini pasalnya, wanita setengah baya ini tidak bisa
melaksanakan atau menjalankan koordinasi 3 pilar yang menjadi kewajiban sebagai
petugas partai PDIP.
Salah satunya
Bambang DH yang pernah menjabat sebagai Wakil Walikota Surabaya saat era
walikota Tri Rismaharini , yang belum masa jabatanya berakhir telah
mengundurkan diri karena, mencalonkan sebagai DPRD Jatim. Singkat kata Bambang DH menegaskan,
bahwa PDIP, akan mengusung kader yang dinilainya patuh kepada amanah partai,
dan untuk sementara pilihan itu jatuh kepada Wisnu Sakti Buana yang saat ini
menjabat sebagai wawalikota Surabaya menggantikan dirinya yang mengundurkan
diri.
Menurut Bambang, kepemimpinan Risma sebagai Walikota dianggap
jalan sendiri karena tdak pernah melibatkan partai pengusungnya yakni PDIP yang
mempunyai kebijakan koordinasi 3 pilar yakni koordinasi antara eksekutif
partai, legeslatif dan pejabat daerah asal PDIP.
Ditanya sioal
alasan kenapa tidak kembali mengusung Tri Rismaharini di Pilwali 2015, Bambang
DH mengatakan, jika pihaknya tidak ingin
lagi ada kebuntuan komunikasi antara partai, legeslatif dan eksekutif yang
diusung oleh PDIP.
“selama ini dia
(Risma-red) kan selalu jalan sendiri, tidak pernah melaksanakan amanah partai
yakni, melakukan koordinasi tiga pilar antara lain partai, legeslatif dan
eksekutif asal PDIP, tentu saja hal ini menjadi catatan tersediri bahkan,
merupakan persoalan besar bagi partai kami,” ucapnya usai memberikan pembekalan
ke sejumlah anggota fraksi PDIP DPRD Surabaya. (2/9/14)
Bambang DH
mengakui bahwa, dirinya saat ini duduk dijajaran pengurus partai PDIP di Jatim
dan pihaknya akan mengusung kader partai yang dinilainya layak di Pilwali
Surabaya 2015 dan kemungkinan besar akan jatuh kepada Wisnu Sakti Buana ketua
DPC PDIP Surabaya.
“jelas kami akan
lebih condong untuk mengusung kader partai sendiri yang berpengalaman seperti
WS (Wisnu Sakti Buana-red), karena beliau sarat dengan pengalaman, mulai dari
jabatan di pimpinan dewan dan pimpinan partai hingga kini menjabat sebagai
wawalikota,” tegasnya kepada sejumlah wartawan yang ngepos di DPRD Surabaya.
Disinggung soal
kedekatan Risma dengan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarno Putri, Bambang DH
tidak mempersoalkan hal itu dan mempersilahkan untuk melakukan upaya apapun,
tetapi perlu diketahui dan diyakininya
bahwa, sikap partai di daerah sudah jelas.
“ya silahkan
saja, kan biasanya memang begitu, selalu by pass alias langsung ke Ketum jika
ada persolan yang berkaitan dengan partai, namun suara kader partai didaerah
tidak bisa diabaikan demi masa depan partai, dan sudah jelas yakni kami tidak
akan kembali mengusungnya, bila Risma berniat mengundurkan diri sebelum masa tugasnya berakhir silahkan, kami sudah siap dan tidak keberatan sama sekali, ” Tandasnya.
Namun
demikian, Bambang DH juga tidak akan mempersoalkan jika Risma akan menuntaskan
tugasnya sebagai Walikota Surabaya, karena dirinya mengaku bahwa partainya
tidak terbiasa menghentikan sebuah jabatan kader atau seseorang yang telah
diusungnya karena justru akan berimbas kepada kredibiltas partai pada saat
mengambil keputusan sebelumnya. ( Ham )