Apes 10 Siswa Bolos Terjaring Yustisi Kecamatan Tandes


Surabaya Newsweek- Operasi Yustisi saat ini bukan hanya mengarah pada para PSK , cafe-cafe, maupun kependudukan akan tetapi . operasi yustisi yang disarankan Walikota Surabaya Tri Rismaharini  lebih ditekankan pada anak sekolah yang melakukan mangkir atau bolos saat jam pelajaran sekolah dimulai.


Kepedulian Pemkot Surabaya untuk meminit siswa tidak masuk sekolah sangat besar itu terbukti , semua SKPD di jajaran Camat Se suarabaya dihimbau untuk melakukan gelar Yustisi di daerah  masing- masing mengikuti wilayah . Salah satu contoh diKecamatan Tandes baru- baru ini telah mengamankan 10 pelajar ( 05/ 09 )  yang melakukan bolos , terjaringanya pelajar yang bolos ketika mereka sedang bermain bilyard dijalan sikatan , ada  yang bermain di warnet  Balongsari serta jalan- 
jalan didaerah Darmo indah.


Gelar yustisi yang dilakukan oleh Kasi Trantib tandes bersama staf kecamatan saat itu,  berawal dari  perintah Walikota Surabaya, yang diteruskan oleh Camat Tandes Daya Prasetyo yang belum lama di rolling untuk melakukan tugas di Kecamatan Tandes.


Adapun nama – nama pelajar yang terjaring yustisi karena tidak masuk Sekolah yaitu, Revano Santoso SMP Dharma Bhakti Tandes, Adry Siswanto SMK Dharma Bhakti, Ahmad Fikri SMK Dharma Bhakti, Eki Ardiansyah SMP 2 Brawijaya, Febri Yulianto SMKN 7, Andri Putra SMPN 14 , Novan Eka Salana SMPN 14, Adden R. Akbar SMPN 14, Rico Amyliano SMPN 14.
Namun, pelajar yang terjaring oleh Kecamatan Tandes tidak diberi sangsi apa- apa cuma di beri pengarahan dan pembinaan serta memanggil orang tua siswa untuk mengambil anaknya di kecamatan untuk di bawah pulang kerumahnya.


Saat dikonfirmasi Camat Tandes Daya Prasetyo di sela – sela pengarahan dan pembinaan siswa yang bolos mengatakan,”memang benar mas operasi yustisi ini awalnya perintah dari ibu Walikota untuk mengelar yustisi , dan ini akan menjadikan tugas rutinitas karena banyaknya indikasi  permainan yang di khususkan orang dewasa seperti tempat karaoke, bilyard, menjadi salah satu tempat yang di sukai oleh para pelajar untuk melakukan niatnya untuk tidak masuk sekolah,” Ungkap Camat Tandes.
Masih Daya Prasetyo , saya berharap para pelajar yang melakukan bolos dan terjaring razia hanya sebagai bentuk efek jera, biar ada kesan trauma , agar tidak melakukan lagi perbuatanya dan bisa kembali relnya supaya mereka bisa  berpikir dan sadar bahwa dia siswa dan harus bersekolah, “ Tandas Daya Prasetyo.



“Untuk Pemilik hiburan dan permainan yang rentan dibuat jujukan pelajar untuk melakukan niatnya bolos atau tidak masuk sekolah, kami akan coba mendatangi pemiliknya untuk tidak menerima siswa yang ingin menikmati hiburan dan permainan pada saat – saat jam sekolah.”  Tambahnya.   ( Ham )
Lebih baru Lebih lama
Advertisement