DPRD Kota 'Ngaplo' Dapat Mobil Bekas


Surabaya Newsweek- Anggota dewan yang baru tidak semuanya harus baru termasuk alat transportasi yang digadang – gadang akan menerima mobil baru  sebagai asset pinjam pakai, selama menjabat sebagai anggota dewan maupun ketua dewan sekarang, tidak lagi bisa diharapkan.
Pasalnya, Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya telah memastikan tidak ada pengadaan mobil dinas (mobdin) baru untuk pimpinan maupun anggota DPRD Kota Surabaya periode 2014-2019. Hal ini dikarenakan, usia mobil anggota dewan sebelumnya, masih tergolong baru, yakni sekitar tahun 2009.

Dalm rincian pembagian Mobil Dinas (Mobdin ),  Untuk ketua DPRD Kota Surabaya, akan mendapat tiga tunggangan, yakni Toyota Camry, Honda Accord dan Toyota Innova. Sedangkan untuk wakil ketua mendapat jatah Honda Civic. Sedangkan untuk anggota, sebagian ada yang mendapat Toyota Kijang dan sebagian lagi mendapat Isuzu Panther. “Tidak ada kendaraan baru, karena kendaraan yang ada masih bagus. Jadi saya kira masih bisa digunakan,” ujar Sekretaris Kota (Sekkota) Surabaya, Hendro Gunawan.

Hendro mantan kepala Badan Perencanaan dan Pembangunan Kota (Bappeko) Surabaya ini menegaskan, karena merasa mobdin dewan masih bisa digunakan, maka Pemkot Surabaya pada tahun anggaran 2015 tidak mengalokasikan anggaran untuk pengadaan mobil baru. “Jenis mobil yang digunakan anggota dewan ini sama seperti pejabat pemerintahan. Jadi, anggota dewan tidak bisa mengajukan jenis kendaraan seperti apa yang mereka inginkan,” terangnya.

Terkait adanya masalah dugaan perilaku nakal anggota dewan yang mengganti plat-nya dengan warna hitam, Hendro enggan berkomentar. Pasalnya, itu sudah menyangkut sikap dan perilaku dari si pengguna kendaaraan dinas. Memang secara aturan menyebutkan bahwa, ada ketentuan soal tata cara dalam penggunaan mobdin. “Ketentuannya sudah ada, tinggal aplikasinya seperti apa,” kata Hendro yang enggan memberi penjelasn detil mengenai persoalan penggunaan mobdin ini.

M Afghani Wardhan Sekretaris DPRD (Sekwan) Kota Surabaya, membenarkan bahwa, tidak ada pengadaan mobil baru untuk dewan. Ini karena kondisi kendaraan masih baru dan masih layak untuk dikendarai. Pihaknya meminta anggota dewan periode 2009-2014 yang belum mengembalikan kendaraan dinas, harap segera dikembalikan..


Namun demikian , Afghani juga menyinggung keberadaan fasilitas dewan yang lain, yakni laptop. Menurut dia, tidak menutup kemungkinan ada pengadaan baru untuk fasilitas ini. Misalnya, laptop ini akan diganti dengan yang lebih modern semisal tablet. Tapi, pengadaan ini tentunya harus berasal dari usulan anggota dewan. “Kalau dewan merasa dengan menggunakan tablet kinerja mereka makin baik ya tidak apa-apa. Untuk anggaran sendiri kami tidak membatasi harus berapa rupiah per unit-nya,” pungkasnya. ( Ham )
Lebih baru Lebih lama
Advertisement