Surabaya Newsweek- Rasa cinta damai
masyarakat Surabaya patut diacungi jempol saat pagelaran politik mengalir pesat dikota Surabaya
ketika penyelenggaraan pilpres dimulai sampai
perhitungan surat suara yang masih dalam proses masyarakat Kota Surabaya
memilih untuk melakukan jalan cinta damai. Belum lama ini kediaman Walikota
Surabaya dipenuhi berbagai elemen masyarakat seperti Forum Keamanan Umat Beragama ( FKUB ), dan
tokoh masayarakt sekuruh Surabaya untuk menghimbau rasa cinta damai menjaga persaudaraan dan keamanan demi
suksesnya pemilhan Pilpres tahun 2014
Pernyataan
sikap disampaikan kepada Wali Kota yang dalam hal ini diwakilkan kepada Kepala
Bakesbanglinmas Surabaya, Sumarno, Minggu (13/7), di kediaman walikota jalan
sedap malam. Sementara itu, Ketua Forum Kerukunan Umat Beragama
(FKUB) kota Surabaya, Chalimi menjelaskan latar belakang pertemuan ini yakni
untuk membentengi kerukunan dan persaudaraan antar umat beragama di Surabaya
yang sudah terjalin begitu baik. "Kondisi seperti ini memang diperlukan kewaspadaan. Agar
tidak ruang bagi kelompok maupun orang yang mengambil kesempatan untuk menambah
keruh suasana. Jangan sampai hal itu terjadi di kota pahlawan. Selama ini,
warga Surabaya dikenal dewasa, toleransi tinggi, saling menghargai dan
menghormati menyikapi persoalan yang rawan menimbulkan konflik," tukasnya.
Sementara
itu, Sumarno mewakili Wali Kota Surabaya mengatakan bahwa sampai saat ini
suasana kota Surabaya sangat kondusif. Walaupun, berbeda pendapat warga tetap
hidup damai di lingkungan mereka masing-masing. Masyarakat Surabaya dihimbau
jangan sampai termakan isu-isu yang menambah keruh suasana. Sehingga, menodai
kondusifitas yang telah lama dijaga bersama-sama. “Kita berharap tokoh lintas
agama ini bisa memberikan contoh sehingga tetap menjaga kesejukan di kota
Surabaya. Jika menemukan adanya indikasi kegiatan anarkis hendaknya melaporkan
kepada pihak berwajib. Supaya segera ditangani secara hukum, jangan pernah melakukan
tindakan main hukum sendiri. Karena hal itu akan menambah keruh suasana,” himbaunya.
Pemkot Surabaya akan
semaksimal mungkin menjaga kondusifitas kota Surabaya. Tentunya, Pemkot tidak
bisa berjalan sendiri, maka itu seluruh elemen masyarakat termasuk tokoh agama,
kepolisian, serta eleman lainnya diminta untuk kerjasamanya dalam menjaga Surabaya
dari segala tindakan yang merugikan kepentingan bangsa dan negara. “Segala problematika di Surabaya hendaknya diserahklan
kepada yang berwenang. Seperti keamanan, kecurangan pilpres serahkan ke pihak
yang berwenang. Saya mewakili Wali Kota mengucapkan terima kasih kepada semua elemen masyarakat
yang mau menjaga Surabaya
tetap
menjadi kota yang damai, sejuk, dan menghormati perbedaan tanpa tindakan
anarkis,” tukasnya.
Dalam hal ini isi
seruan bersama yang disampiakan tokoh lintas agama. Diantaranya, pertama, senantiasa
menjaga persaudaraan, kerukunan dan keamnan, khususnya di Kota Surabaya. Kedua,
Eforia politik dalam pemilihan Presiden hendaknya bisa dikendalikan oleh
masing-masing pendukung calon presiden. Sehingga, kondusifitas kota Surabaya
tetap terjaga. Ketiga, para elit dan pimpinan masyarakat, bersama tokoh-tokoh
lintas agama tetap mengedepankan kerukunan, kebersamaan, persaudaraan sebagai
bangsa, dalam
menyikapi hasil pesta demokrasi pemilu presiden 2014.
mengedepankan rasa saling menghormati dan mendukung aspirasi
rakyat yang telah berhasil menentukan kepemimpinan nasional indonesia, demi
keberlangsungan kehidupan kita sebagai bangsa dan negara. Keempat, bersamaan
dengan situasi yang berkembang di Palestina saat ini, tokoh lintas agama
melakukan doa kepada Tuhan Yang Maha Kuasa agar masalah di negara Pelestina segera mendapatkan
penyelesaian secara damai. (Ham )