UKM Surabaya Terobos Pasar Internasional


      

Surabaya Newsweek – Campur tangan Pemerintah Kota Surabaya dalam membina Usaha Kecil Menengah  ( UKM ), menghasilkan perubahan yang signifikan berkat keseriusan Pemkot dalam memfasiliasi UKM den memberikan akses kemitraaan dengan pengusaha menengah dan besar.

Perlu diketahui sejak Tahun 2011 Badan Koordinasi Pelayanan dan Penanaman Modal ( BKPPM ), Kota Surabaya  melaksanakan temu usaha UKM dan pengusaha. Kegiatan ini bertujuan supaya investor bisa mengetahui secara detail UKM yang ada di Surabaya.

Hal ini disampaikan Kepala Bidang Kerjasama dan Promosi BKPPM Surabaya, Witarko Agung Samudra, Rabu (30/5), pada acara temu usaha dalam rangka penandatanganan kesepakatan kemitraan antara UKM dan pengusaha tingakt propinsi serta nasional, di rumah makan Nur Pasifik.

Tujuannya, lanjut Witarko memfasilitasi UKM untuk bisa bertemu dengan pengusaha maupun investor. Supaya mampu mendorong adanya kemitraan dan kerjasama dengan mensinergikan program kerja pemkot di bidang penanaman modal.

“Melalui kegiatan ini diharapkan mampu meningkatkan peran serta UKM di bidang penanaman modal dalam rangka pemerataan usaha dan kepemilikan akses produktif. Sehingga, tercipta UKM yang berkualitas, tangguh serta mandiri dalam segi SDM, produk, manajemen, dan teknologi,” ujarnya.

Sementara itu, Kepala BKPPM Surabaya, Eko Agus Supiadi Sapoetra mengatakan bahwa menjelang Asean Economic Community (AEC) dan Asean Free Trade Area (AFTA) 2015 pemkot Surabaya akan mempersiapkan UKM untuk mampu bersaing. Mulanya tahun 2011 BKPPM melakukan kemitraan dengan peemerintah daerah (pemda) di Indonesia. Kemudian di tahun 2012 kemitraan dilakukan dengan menggandeng pengusaha besar di Surabaya.

Baru, pada tahun 2013 kita mencoba jalin kemitraan usaha dengan pengusaha besar yang memiliki akses internasional. Hasilnya, dari 4 UKM yang melakukan kemitraan hampir semuanya berhasil dan sekarang sudah naik satu strip menjadi usaha menengah.

“Salah satu UKM kita yang memproduksi tas berbahan enceng gondok sudah berhasil ekspor ke Swedia. Dan sekarang sudah mulai kewalahan menerima pesanan. Hal itu menunjukkan kalau kualitas produksi UKM Surabaya tidak kalah dengan Negara lain,” katanya.

Pelan tapi pasti, beberapa UKM Surabaya sudah mulai go internsional. Tahun 2014, sekitar 5 UKM dibantu untuk mendapatkan mitra usaha dengan pengusaha besar di Indonesia dan internasional. Melalui kemitraan yang dilakukan bersama Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) Surabaya. Eko mengharapkan pihak HIPMI benar-benar serius memberikan pembinaan mulai dari pengembangan SDM, manajemen, dan teknologi pengembangan produknya.

“Memang kita perlu akui UKMdi Surabaya rata-rata kalau sudah mendapatkan pesanan dalam jumlah besar biasanya kewalahan dan berakibat pada pengiriman produk. Makanya, melalui kemitraan ini bisa menutupi kekurangan yang dialami UKM.  Teknologi pengembangan produk jangan sampai kalah dengan Thailand dan Vitnam. Sehingga, UKM kita mampu bersaing dan menghasilkan produk yang berkualitas internasional, ” harapnya. ( Ham )


   

















Lebih baru Lebih lama
Advertisement