Surabaya Newsweek - Kualitas udara yang bersih merupakan elemen penting dalam
mewujudkan masyarakat yang sehat dan generasi cerdas. Seiring dengan itu,
Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya memiliki kepedulian besar dalam mewujudkan
udara bersih di Kota Surabaya. Kampanye udara bersih terus digencarkan di Kota
Pahlawan. Diantaranya melalui pelaksanaan uji emisi dan perbaikan ringan gratis
di Taman Surya.
Walikota
Surabaya, Tri Rismaharini ketika membuka acara tersebut mengatakan, semua pihak
hendaknya mulai berupaya untuk mengurangi udara kotor dengan memperbaiki
kualitas gas buang kendaraan. Sebab, bila gas buang kendaraan jelek, itu akan
menjadi racun bagi kesehatan orang lain.
“Mari
kita bersama mewujudkan kualitas udara yang lebih baik di Surabaya karena kalau
udara jelek, kita akan makin sering sakit.
Dan bukan hanya kesehatan, tetapi juga berpengaruh pada kecerdasan
anak-anak kita. Karena itu, control seperti uji emisi ini akan semakin sering
kita lakukan,” tegas walikota Tri Rismaharini.
Dikatakan
walikota, selain rutin menggelar uji emisi, Pemkot Surabaya juga rutin
menggelar car free day di lingkungan Pemkot Surabaya setiap Jumat pada minggu
terakhir. Pemkot Surabaya juga terus berupaya untuk memperluas ruang terbuka
hijau. Diantaranya dengan menambah jumlah tanaman dan pohon di pinggir jalan.
“Keberadaan tanaman tersebut penting untuk
menyerap gas karbon dan gas buang kendaraan,” sambung walikota.
Kepala
Dinas Perhubungan, Eddi mengatakan, pihaknya rutin menggelar uji emisi bersama
Badan Lingkungan Hidup Surabaya. Menurut Eddi, melalui uji emisi ini, dapat
diketahui kondisi kendaraan apakah gas buangnya melebihi ambang batas atau
belum. Harapannya, masyarakat bisa sadar untuk ikut menjaga kualitas udara.
“Melalui uji emisi ini, Pemkot memberikan pemahaman kepada masyarakat betapa
asap kendaraan sangat berpengaruh terhadap lingkungan. Kalau sudah begitu,
diharapkan timbul kesadaran masyarakat juga turut berpartisipasi menjaga
kualitas udara,” ujarnya.
Menurutnya,
selama setahun, pihaknya bisa menggelar uji emisi bisa digelar 51 kali. Untuk
uji emisi di Taman Surya yang digelar mulai pukul 09.00 hingga pukul 12.00,
Eddi berharap bisa dimaksimalkan oleh masyarakat. Ke depannya, Dishub akan
memaksimalkan alat pengujian portabel untuk pemantauan di sejumlah titik. “Jadi masyarakat akan lebih sering menjumpai
kegiatan uji emisi di jalan-jalan. Ini sudah instruksi wali kota,” imbuh
pejabat kelahiran Palembang ini.
Kegiatan
yang diselenggarakan secara cuma-cuma ini memang benar-benar dimaksimalkan oleh
warga Kota Surabaya. Ratusan kendaraan roda empat yang melintas di Jalan Jaksa
Agung Suprapto, silih berganti memasuki halaman Taman Surya. Walikota Tri
Rismaharini ikut memantau pelaksanaan uji emisi.
Heri
Suryo dari Otopoint yang ikut mengkoordinir pelaksanaan uji emisi mengatakan,
sedikitnya ada empat unsur yang dicek. Yakni gas Karbon Monooksida (CO),
Karbondioksida (CO2), Oksigen (O2) dan Hidro Carbon (HC) yang merupakan
kandungan di ruang mesin yang bila tidak bagus tidak akan terbakar dengan
bersih. Menurut Heri, untuk mobil di bawah 2007 (tahun pembuatannya), ambang
batas CO2 adalah 4,5 persen dan HC 1200 ppm. Sementara untuk 2007 ke atas,
kandungan CO maksimal 2,5 persen dan HC 200 ppm.
“Kalau
di atas itu yah berarti tidak lolos uji emisi,” ujarnya.
Untuk
mobil yang tidak lolos uji emisi, Heri Suryo mengatakan tidak memaksa pihak
pengguna mobil untuk melakukan perbaikan di lokasi. Memang, selain uji emisi,
Dishub juga menggelar perbaikan ringan secara cuma. Tetapi, itu sebatas
perbaikan filter, mixure campuran bahan bakar dan udara atau ganti oli.
“Kalau yang minta perbaikan akan dilayani Tetapi kan tidak
bisa dipaksa karena mungkin ada yang buru-buru,” sambung Heri Suryo. ( *** )