Imbauan tersebut disampaikan oleh Walikota Surabaya,
Tri Rismaharini ketika pengambilan sumpah/janji PNS 2014 di lingkungan Pemkot
Surabaya yang digelar di Graha Sawunggaling, lantai 6 kantor Pemkot Surabaya, Selasa
(18/3) pagi.
Total ada 560 PNS di lingkungan Pemkot Surabaya yang
diambil sumpahnya. Perinciannya, berdasarkan golongan, untuk golongan IV
sebanyak 58 orang, golongan III sebanyak 154 orang, golongan II sebanyak 304
orang dan golongan I sebanyak 44 orang. Sementara berdasarkan jabatan, untuk
jabatan fungsional terdirid ari guru sebanyak 231 orang dan tenaga medis
sebanyak 13 orang. Sedangkan untuk non fungsional sebanyak 316 orang.
Menurut walikota, selama ini muncul kesan bahwa tidak
sedikit PNS di negeri ini yang kurang profesional. Namun, stigma tersebut tidak
berlaku di Pemkot Surabaya .
Walikota perempuan pertama di Kota Pahlawan ini mengatakan, pihak Kementrian
Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi sudah mengakui hal itu.
“Makanya itu, buktikan bahwa kalian memang PNS yang
profesional. Tidak bisa jadi PNS terus kerja enak-enakan. Kalau ingat datang
pagi kalau ndak yah agak siang, tidak bisa begitu. Jadilah PNS yang baik dan
melayani warga. Ingat, sumpah yang kalian ini tidak hanya disaksikan semua yang
hadir di sini. Tetapi juga disaksikan Tuhan,” tegas Walikota Risma.
Walikota berharap, di tahun 2014 ini, tidak ada PNS di
lingkungan Pemkot Surabaya yang diberhentikan karena bermasalah. Selama 2013,
masih ada PNS yang diberhentikan. Penyebabnya, selain karena faktor disiplin
juga karena faktor lainnya. “Kalau faktor disiplin tidak banyak, yang banyak
itu kayak penyalahgunaan kewenangan keuangan. Atau juga nikah (dua kali) tanpa
ijin,” sambung Walikota Risma.
Padahal, sambung walikota, ada banyak warga yang
menginginkan menjadi PNS. Faktanya, ketika pelaksanaan tes CPNS beberapa bulan
lalu, ada sekitar 10 ribu yang mendaftar. Tetapi yang diterima sekitar 400
orang saja. Karena itu, walikota berharap, PNS di Pemkot Surabaya terus berupaya untuk melayani
masyarakat dengan maksimal. PNS di Pemkot Surabaya diharap tidak cepat puas
meskipun, Kota Surabaya sudah mendapatkan 52 penghargaan tingkat nasional dan
internasional dalam kurun tiga tahun terakhir. Walikota mencontohkan, PNS yang
belum bisa menguasai bahasa asing, bisa meluangkan waktu untuk belajar di Rumah
Bahasa yang berada di bangunan Balai Budaya.
“Kalau sudah terima penghargaan, jangan berhenti.
Jangan cepat puas, teruslah belajar dan mengembangkan potensi supaya kita
menjadi bangsa pemenang, bukan bangsa kalah. Ingat, di atas langit masih ada
langit,” sambung walikota.
Sementara Kepala Badan Kepegawaian dan Diklat (BKD)
Kota Surabaya, Mia Santi Dewi menambahkan, untuk bisa menjadi PNS yang
profesional, PNS harus bekerja sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya. Santi
juga menyebut Pemkot Surabaya tidak akan mentolelir PNS yang bermasalah. “Untuk
PNS yang bermasalah, penindakannya ada prosesnya. Kalau ada kesalahan bisa
ditindak atasan atau dilimpahkan,” ujar Mia Santi. ( Ham )