Surabaya Newsweek - Menyelamatkan lingkungan merupakan
tanggung jawab kita bersama. Dimana kualitas lingkungan semakin hari semakin
menurun. Supaya di masa depan kualitas bisa kembali sepetti dulu lagi.
Pembangkit Jawa Bali (PJB) meluncurkan mobil “Eco Mobile” yang dipersembahkan
kepada warga Surabaya.
Mobil ini secara resmi diluncurkan oleh
Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini, Rabu (26/2), di SD Kaliasin VII, ditandai
dengan pemecahan kendi. Mobil Eco Mobile ini dilengkapi dengan 4 panel tenaga
surya, 200 buku tentang lingkungan,serta media edukasi elektronnik dan alat
peraga lainnya. Seperti permainan ular tangga dan panggung boneka untuk
dongeng.
Mobil ini rencanya akan berkeliling ke sekolah dan kampung-kampung di Surabaya. Dalam setiap kunjungan tidak hanya pesan peduli lingkungan yang disampaikan. Melainkan mengajak seluruh warga Surabaya termasuk siswa melakukan aksi nyata.
"Senin sampai Jumat mobil ini akan berkeliling ke sekolah-sekolah. Satu hari kita akan mengunjungi dua sekolah. Sabtu dan minggu nanti akan berkeliling ke kampung. Sekaligus memberikan sosialisasi kepedulian terhadap lingkungan," terang Budi Setiawan Senior Maneger Humas & CSR PJB.
Budi mengharapkan mobi ini bisa menjadi
wahana penyadaran bagi warga Surabaya. Untuk mencintai lingkungannnya dengan
melakukan konverasi air, pengelolaan sampah menjadi kompos, dan memanfaatkanm
energi alternative seperti energy tenaga surya. “Kita lihat perekmbangannya satu
tahun sampai 3 tahun ini kalau perkembangannya bagus akan kita tambah
mobilnya,” tukasnya.
Sementara itu Wali Kota Surabaya
mengucapkan terima kasih kepada PJB atas CSR berupa mobil Eco Mobile. Dia
menyambut baik apa yang telah dilakukan PJB bersama tunas hijau, untuk mengajak
anak-anak sekolah peduli terhadap lingkungan. Sebab, menurut Risma biaya untuk
menjaga lingkungan sangat besar. Di seluruh dunia gerakan peduli lingkungan
sudah dilakukan.
“Saya sangat mendukung apa yang
dilakukan Tunas Hijau dan PJB. Anak-anak di usia Sekolah Dasar akan lebih mudah
untuk diajak peduli dan menjaga lingkungannya. Di Jepang saja anak usia 3 tahun
sudah diberikan pengetahuan pentingnya menjaga lingkungan. Karena, semakin lama
semakin berat kalau kita tidak mulai sejak dini mengajak anak-anak kita peduli
terhadap lingkungannya.
Dalam kesempatan tersebut, Wali Kota
mengajak siswa SDN Kaliasin berdialog tentang lingkungan. Perempuan berjilbab
ini melemparkan beberapa pertanyaan seputar lingkungan. Siswa SDN Kaliasin
tampak semangat menjawab pertanyaan dari Wali Kota Surabaya perempuan pertama
ini. “Ayo, siapa yang bisa menjawab pertanyaan ibu nanti akan diberi hadiah
berfoto bersama,” ucapnya dihadapan siswa.
Risma juga menerangkan kepada siswa
bahwa pentingnya air bagi kehidupan manusia. Supaya air tetap ada di bumi, maka
yang harus dilakukan adalah perbanyak membuat biopori. Kita juga butuh udara
bersih, lanjutnya, untuk itu Risma mengajak siswa SDN Kaliasi VII menanam pohon
demi terjaganya kualitas udara di kota Surabaya tercinta.
“Udara yang kotor akan merusak
kesehatan kita semua. Supaya kualitas tetap bersih, makanya kita perlu menanam
pohon sebanyak-banyaknya. Melalui tanaman akan banyak menghasilkan oksigen buat
manusia. Makanya kita harus menjaga tanaman di Surabaya dan menghemat air demi
kelangsungan hidup kita,” ajaknya.
Selain itu, Risma mengajak siswa untuk
tidak menggunakan tas palstik. Dikarenakan tas plastic mengandung bahan kimia
yang berbahaya. Dia menganjurkan kepada siswa untuk membawa gelas dan piring
sendiri ke sekolah.
“Mulai, sekarang kita jangan gunakan
tas palstik lagi, minum menggunakan gelas plastic, tidak boleh minum pakai
sedotan. Beli pentol dan gorengan jangan mau kalau pakai palstik, kalau bisa
bawa tempat sendiri (piring,red). Kalau menggunakan tas kain bisa dipakai
berkali-kali selesai dipakai bisa dilipat,” ujarnya.