Para pelaku usaha kecil menengah
(UKM) yang jadi peserta Royal Craft Fair nampaknya bisa tersenyum puas.
Pasalnya, produk yang mereka tawarkan laris manis serta mampu memikat hati
masyarakat. Bahkan, hanya dalam dua hari pelaksanaan, banyak stan yang sudah
kehabisan barang dan mereka harus memasok barang baru.
Menurut Ketua Dewan Kerajinan
Nasional Daerah (Dekranasda) Surabaya Antiek Sugiharti, larisnya barang-barang
hasil kerajinan tersebut benar-benar diluar perkiraan. Dia sama sekali tidak
menyangka antusiasme warga sangat bagus terhadap produk kerajinan hasil UKM.
Sekadar informasi, Dekranasda
Surabaya menggelar Royal Craft Fair di Atrium Royal Plaza sejak Selasa (30/4)
dan ditutup pada Jumat (3/5). Selama empat hari penyelenggaraan, pameran
tersebut mampu membukukan omzet tak kurang dari 40 juta dari 30 UKM peserta.
“Itu hanya transaksi langsung hingga pukul 11.00 hari ini. Angka tersebut belum
termasuk pemesanan di luar pameran. Sebab, tak sedikit pembeli yang datang dan
memesan dalam jumlah banyak untuk dikirim,” katanya.
Di sisi lain, Pemerintah Kota
Surabaya melalui Badan Pemberdayaan Masyarakat dan KB (Bapemas KB) tak pernah
lelah menggencarkan program-program yang pro-UKM. Di antaranya, memberikan
pelatihan, pembinaan, membantu penjualan online, promosi, hingga bantuan modal.
Saat ini ada sekitar 980 kelompok swadaya masyarakat (KSM) yang dibina oleh
Bapemas. Berdasarkan evaluasi, dari 980 KSM tersebut, hanya 20 persen yang
gagal sedangkan sisanya berhasil menjalankan roda bisnisnya secara mandiri.
“Tentu kami akan terus memantau dan mengevaluasi, semoga ke depan yang gagal
semakin sedikit,” imbuh Antiek yang juga sebagai Kepala Bapemas dan KB Kota
Surabaya.
Sementara Asisten IV Sekkota
Surabaya, Eko Haryanto yang menutup Royal Craft Fair mengatakan, upaya pemkot
dalam menekan angka pengangguran tidak hanya dari sektor formal saja. Sektor
informal juga harus dioptimalkan. Salah satunya melalui pemberdayaan UKM serta
pameran seperti halnya Royal Craft Fair. Dia bersyukur, program pemkot telah
direspon positif oleh para pelaku UKM.
Harapannya, UKM Surabaya nantinya
mampu bersaing di tingkat propinsi maupun nasional. Dengan demikian, geliat UKM
akan semakin berkembang. “Tujuan utama pameran seperti ini yakni menggerakkan
perekonomian. Mereka yang punya usaha diharapkan bisa mengembangkan dan
memperkenalkan produknya kepada masyarakat,” kata Eko.