Newsweek- Dimusim penghujan
seperti saat ini Pemkot Surabaya melalui Dinas Kesehatan menggalakkan gerakan
pemberantasan sarang nyamuk (PSN). Berkaca pada tahun lalu, jumlah penderita
Demam Berdarah (DB) 2.190 kasus. Menurut data Dinas Kesehatan Surabaya, jumlah
paling tinggi terjadi di bulan April 2013 sebanyak 526 kasus. Namun, ketika
masuk bulan kemarau jumlah kasus menurun, hanyak sebanyak 7 kasus sampai dengan
18 Desember 2013.
Pada tahun 2014, Dinas
Kesehatan berupaya jumlah penderita DB di Surabaya bisa turun. Untuk di awal tahun ini langkah pertama mengantisipasi
dan mencanangkan gerakan PSN. Jumat
(3/1), pada Apel Apel
Gebyar Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) DB Tahun 2014, di halaman Kecamatan
Tandes. Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini
berpesan kepada camat, lurah, LKMK,
kelompok-kelompok dasawisma, ibu-ibu PKK, agar memotivasi warganya.
“Kita harus mengantisipasi, karena DB ini tidak
memandang kaya atau miskin, semua bisa kena, jika tidak waspada. Sudah banyak
korban yang mestinya tidak perlu karena kita bisa mencegah. Kita bisa memerangi
DB, tinggal kita mau atau tidak. Saya mohon dengan sangat, mari kita stop
DB,” pesannya.
Wali Kota perempuan pertama ini juga mengharapkan Kepada Dinas Kesehatan dan Puskemas, untuk bergerak cepat bila
ada keluhan masyarakat terkait ancaman DB. Jangan sampai masyarakat
mengeluh terhadap pelayanan Puskemas karena lambat dalam merespon laporan
mereka. “Saya meminta kepada semua jajaran agar segera membawa warga yang
terserang DB ke RS dan melaporkannya,” harapnya.
Sementara itu, Kepala Dinas
Kesehatan Kota Surabaya, drg. Febria
Rachmanita pihaknya terus mensosialisasikan kepada masyarakat
untuk meningkatkan kewaspadaan. Salah satu yang harus dilakukan yakni 3M Plus, yakni rutin menguras kamar mandi. Kemudian menutup
wadah/penampungan air, mengubur barang-barang bekas seperti kaleng-kaleng yang
bisa menampung air, serta memantau tempat air seperti tempat minuman untuk
burung yang bertujuan untuk membasmi jentik nyamuk demam berdarah.
“Sebenarnya kasus DB bisa
ditekan, makanya kita harus mulai waspada sejak sekarang. Bagaimana caranya,
yakni kita harus mengurangi populasi nyamuk dengan PSN dan 3 M. makanya di awal
tahun ini kita bisa cegah. Namun, perlu partisipasi masyarakat untuk membantu
memantau adanya sarang nyamuk baru di wilayahnya,” himbauya.
Sebenarnya, lanjut Febria,
apabila terjadi hujan dengan volume tinggi justru tidak ada jentik nyamu.
Dikarenakan, air terus mengalir tidak sampai mengendap di satu tempat. Malah
justru curha hujan tidak tentu itulah yang mengakibatkan nyamuk aedes aegypti
terus berkambang biak.
“PSN sarana yang paling aman,
efektif dan efisien untuk menaggulangngi DB. Ternyata Nyamuk aege aegypti malah
lebih menyukai air bersih yang tidak mengalir untuk berkembang biak. Makanya
gerakan PSN fokus pada air yang tidak mengalir.” Terangnya.
Fenomena fogging tidak
efektif karena hanya bisa membunuh nyamuk saat itu saja, jentiknya tidak mati,
fogging juga berbahaya bagi lingkungan apabila dilakukan berlebihan. Cara fogging
memang bisa menolong ketika terjadi kasus.
“Nah, saya beraharap kepada
masyarakat, ketika ada kasus DB segera laporkan, supaya Dinas Kesehatan bisa
melakukan fogging untuk membunuh nyamuk yang telah terinfeksi virus. Namun, PSN
tetap harus terus dilakukan, karena apabila sering terus menerus di fogging
nyamuk akan kebal dan telurnya juga bisa menjadi nyamuk terinfeksi virus,”
tukasnya.