Newsweek - Online Keberhasilan meraih penghargaan bergengsi The 2013 Asean
Townscape Awards (ATA) untuk Taman Bungkul yang diberikan oleh Perserikatan
Bangsa-Bangsa (PBB), tidak membuat Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya terbuai
dan lupa diri. Sebaliknya, Pemkot Surabaya kini lebih termotivasi untuk
membangun taman-taman lain di berbagai kawasan yang sebagus Taman Bungkul.
Walikota Surabaya, Ir Tri Rismaharini MT mengaku bangga, kota
yang dipimpinnya bisa mengharumkan nama Indonesia di kancah internasional
melalui berbagai penghargaan. Sebelumnya, Surabaya juga meraih penghargaan
Future Government (FutureGov) Awards 2013 tingkat Asia Pasifik untuk kategori
Data Center dan Data Inclusion yang diterima Walikota Risma di Thailand pada 25
Oktober 2013 lalu.
“Ini adalah kebanggaan karena sudah bawa nama bangsa
Indonesia. Apalagi untuk kota di Indonesia, ini untuk kali pertama kota. Tapi,
penghargaan ini jangan sampai membuat kami lupa diri, karena tujuan utamanya
adalah bagimana memberikan pelayanan yang lebih baik,” ujar Walikota Risma
dalam sambutannya seusai kirab penghargaan dari markas Korem 084 Bhaskara Jaya
menuju Taman Surya (depan Balai Kota Surabaya), Sabtu (30/11).
Dijelaskan Walikota Risma, Taman Bungkul mendapatkan
penghargaan untuk kategori lingkungan perkotaan. Nilai plus Taman Bungkul
adalah konsep eco park yang memadukan aktivitas modern dengan heritage yakni
makam Ki Supo atau yang dikenal dengan sebutan Sunan Bungkul, juga dipakai
untuk rekreasi kelaurga.
Ke depannya, walikota perempuan pertama di Kota Surabaya ini
menegaskan akan lebih mempercantik keberadaan Taman Bungkul dengan menambahkan
jumlah karakter bunga sehingga lebih berbunga. “Sebenarnya dulu awal, ada aneka
bunga mawar yang merupakan karakter Indonesia. Tapi, kemudian mati karena tidak
dirawat dengan baik. Ke depannya, saya akan kembalikan lagi,” sambung walikota.
Walikota menambahkan, Pemkot selama ini sudah membangun
banyak taman di berbagai kawasan. Baik di tengah kota maupun di kawasan
pinggiran kota. Selain sebagai tempat refreshing, keberadaan tamans ecara teori
mutlak harus ada dalam skala permukiman. “Secara teori itu memang harus ada,
makanya kita bangun taman banyak sekali,” imbuh walikota.
Untuk taman di pinggiran kota, Walikota sudah menyiapkan
taman di kawasan Keputih yang disebutnya bakal menjadi taman terindah di
Surabaya. Menurut walikota, konsep taman (theme park) di kawasan Keputih itu
dibuat berbunga. Sesuai konsep nya,
taman tersebut nantinya akan dihiasi beragam bunga seperti Jakaranda,
pagoda yang bebrunga putih, hingga Tabebuya yang merupakan Sakura nya Surabaya.
Bunga-bunga tersebut akan dikelompokkan sesuai warnanya, dari putih, oranye,
merah, hingga ungu. Adapun luas totalnya seluas 50 hektar dan kini dibangun
bertahap.
“Taman Keputih mungkin yangg paling indah. Kami siapkan
berbunga semua. Saya sudah hunting bunga untu kita tanam. Mudah-mudahan tahun
depan, kemarau Oktober 2014 nanti sudah bisa dinikmati warga, sudah berbunga
semua,” sambung walikota Risma.
Adapun fasilitas yang akan dibangun di taman Keputih nantinya
diantaranya track jalan kaki dan juga track sepeda sehingga kendaraan tidak
boleh masuk ke taman. Selain itu, juga ada wahana permainan serta air sungai
yang di-treatment seperti halnay di Taman Pakal di mana di dalam sungai ada air
mancurnya.
Terkait nama taman di Keputih tersebut, walikota menegaskan
meminta masukan dari warga termasuk para wartawan. “Dulu itu, nama Taman
Ekspresi juga karena ide nya teman.
Acara kirab penghargaan yang memamerkan 10 penghargaan
tersebut direspon antusias oleh warga yang
menyambut di Taman Surya tersebut. Sepuluh penghargaan yang dikirab itu
diraih Pemkot Surabaya pada periode akhir Oktober hingga akhir November. Selain
ATA 2013 dan FutureGov Awards 2013, juga ada penghargaan kota sehat, e-proc
Awards, juga penghargaan anugerah media humas di mana Humas Pemkot Surabaya
meraih dua penghargaan tingkat nasional kategori Media Humas Penerbitan
Internal (Majalah Gapura) dan Media Humas Advetorial.
“Saya juga berterima kasih kepada Forum Pimpinan Daerah
(Forpimda) yang telah bersinergi dengan baik untuk mewujudkan Kota Surabaya
sebagai kota yang aman, nyaman dan ramah bagi warganya,” sambung walikota.
Sementara Ketua DPRD Surabaya, Mochamad Machmud mengaku tidak
kaget kalau Surabaya mendapat penghargaan ATA tersebut. “Justru saya terkejut
kalau Surabaya tidak dapat penghargaan. Memang di luar negeri banyak taman
bagus, tetapi tidak bisa dimasuki dan bisa dipakai banyak aktivitas seperti
Taman Bungkul,” sebut Machmud.
Ke depannya, Machmud berharap akan ada taman-taman lain
seperti Taman Bungkul yang dibangun di kawasan pinggiran kota sepert di Pakal,
Manukan, Tandes atau Menanggal sehingga warga pinggiran kota tidak perlu
jauh-jauh ke tengah kota untuk bisa refreshing di taman. Mahcmud meyakini,
penghargaan ini bukan yang terakhir diraih di Surabaya. Tetapi akan ada banyak
penghargaan lainnya.
“Surabaya tidak ada lawan di Indonesia. Kalau tempat lain
banjir beneran, di sini banjir penghargaan,” sambung Machmud.( *** )