Surabaya Newsweek- sering kali Walikota Surabaya melakukan
sidak terhadap proyek pekerjaan gorong- gorong yang dinilai lamban didalam
pekerjaannya Risma panggilan akrabnya Walikota Surabaya karena, untuk mengantisipasi
banjir yang bisa menghambat arus lalu lintas kota dan Kawasan
yang berpotensi terjadi genangan air di Kota Surabaya, dari tahun ke tahun
jumlahnya terus berkurang. Di musim penghujan tahun lalu, beberapa daerah yang
sebelumnya menjadi langganan genangan air, sudah tidak lagi bermasalah.
Untuk itu Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya telah melakukan
berbagai upaya untuk memastikan jumlah kawasan rawan genangan air di Kota
Pahlawan semakin berkurang. Diantaranya dengan melakukan percepatan pengerjaan
gorong-gorong, perbaikan saluran air dan juga plengsengan sungai di beberapa
kawasan.
Guna memastikan pengerjaan proyek-proyek pencegahan banjir
tersebut berjalan sesuai rencana, Walikota Surabaya, Ir Tri Rismaharini MT
melakukan inspeksi mendadak (Sidak) ke beberapa lokasi proyek, Rabu (9/10).
Walikota Risma didampingi Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Pematusan Pemkot
Surabaya, Erna Purnawati serta Kepala Bagian Humas Pemkot Surabaya, Muhamad
Fikser.
Lokasi proyek pertama yang dituju adalah kawasan Rungkut
Tengah. Walikota Risma meninjau pengerjaan plengsengan di sepanjang sungai dari
Rungkut Industri menuju Rungkut Tengah.
Kepada pihak PT Ganesha Jaya selaku pelaksana proyek, walikota
mengusulkan agar proyek pengerjaan plengsengan tersebut dikerjakan secara
paralel sehingga bisa segera selesai sebelum turun hujan. Bahkan, mantan Kepala
Badan Perencanaan Kota (Bappeko) Kota Surabaya ini memberi saran dengan
menggambar desain proyeknya.
Lokasi Sidak proyek kedua adalah pengerjaan saluran precast
di kawasan Gayungsari Barat. Kepada pelaksana proyek, walikota mewanti-wanti
agar pengerjaannya segera diselesaikan sebelum musim hujan datang. Setelah itu,
rombongan walikota melanjutkan Sidak ke Jalan Petemon Sidomulyo III untuk
meninjau pengerjaan saluran air. Di sini, Walikota Risma sempat bersih-bersih
got yang dipenuhi sampah. Sidak kemudian dilanjutkan ke Simo Gunung dan simpag
Darmo Permai.
“Ada progress banyak. Seperti yang di dekat SIER (Rungkut
Industri) itu. Saat Sidak beberapa waktu lalu, saya sarankan bahwa mestinya ini
bsia dikerjakan parallel. Dan setelah dikerjakan paralel ternyata
perkembangannya cepat sekali,” tegas Walikota Risma..
Walikota Risma menegaskan, dirinya kini memang fokus untuk
mengatasi kawasan-kawasan yang selama ini menjadi langganan genangan air. Pada
akhir September 2013 lalu, Walikota Risma juga melakukan sidak ke
kampung-kampung di kawasan Kenjeran dan Sukolilo untuk meninjau saluran air.
“Daerah-daerah yang sedang kita kerjakan ini dulunya air
sempat ngendon ketika hujan. Meskipun ndak lama, tetapi air sepat ngendon.
Karena itu, kita menargetkan percepatan pengerjaan saluran yang memang kita
siapkan untuk mengatasi banjir. Dengan perbaikan saluran ini, kita harapkan
saat hujan mendatang, daerah-daerah yang ngendon tersebut sudah tuntas,” tegas
Walikota Risma.
Dijelaskan Walikota Risma, pengerjaan saluran air ini memang
butuh waktu. Sebab, selain karena banyaknya jumlah paket pengerjaan proyek,
juga ada beberapa kendala yang membuat pengerjaan proyek saluran ini tidak bisa
diselesaikan dengan cepat. Salah satunya karena keterbatasan utilitas
(peralatan) dan juga faktor kontraktor yang kurang tangkas. Karenanya, setelah
melakukan evaluasi, Walikota Risma dalam waktu dekat akan mengumpulkan
kontraktor untuk meminta komitmen mereka.
“Nanti saya berharap bisa merapatkan hal ini dengan dinas dan
dengan kontraktor terkait komitmen kesanggupan mereka untuk bisa menyelesaikan
pekerjaan sebelum musim hujan,” sambung walikota perempuan pertama di
pemerintahan Kota Surabaya ini.
Kendala lainnya adalah keberadaan jaringan kabel milik
instansi lain. Pasalnya, ketika dilakukan penggalian, mereka terkadang tidak
memberikan blue print posisi jaringan. Ada pula posisi jaringannya ternyata
berbeda dengan yang terdapat di blue print. “Yang berat disitu. Itu yang kadang
bikin lama. Oleh karena itu, saya berharap warga bisa bersabar,” ujar walikota.
Terkait pengerjaan plengsengan di sungai Rungkut, pihak PT
Ganesha Jaya selaku pelaksana proyek menyebut ada kendala lain dalam pengerjaan
plengsengan berupa persil warga yang berada persis di seberang sungai.
“Kendalanya ada persil warga. Tetapi kita akan kejar bisa selesai sebelum turun
hujan. Ini kita kerjakan secara pararel dari tepi sungai dulu baru nanti yang
di tengah,” ujar Saiful selaku pelaksana proyek.
Keberadaan persil yang bermasalah dalam pengerjaan
plengsengan sungai Rungkut itu diakui Camat Rungkut, Ridwan Mubarun. Namun,
Ridwan menegaskan sudah menemukan jalan keluar. Ini karena warga sudah memahami
bahwa proyek ini juga untuk kepentingan mereka. “Alhamdulillah saat ini, sudah
hampir 50 persen warga yang membongkar sendiri bangunan mereka. Sebenarnya
tidak ada masalah karena warga memiliki kesadaran,” jelas camat yang hobi
bermain sepak bola ini.
Ridwan optimistis, proyek tersebut mampu mengatasi problem
genangan air di kawasan Rungkut. “Kalau proyek ini selesai, saya yakin genangan
air di wilayah ini akan jauh berkurang,” imbuhnya.( ***)