Para bupati/walikota serta ribuan insan dinas perhubungan
dari penjuru tanah air, Kamis (3/10), berkumpul di Hotel Shangri-la Surabaya.
Kedatangan mereka ke Kota Pahlawan yakni dalam rangka rapat koordinasi (rakor) teknis
bidang perhubungan darat se-Indonesia. Acara yang dibuka Menteri Perhubungan
RI, E.E Mangindaan itu juga dihadiri Gubernur Jawa Timur Soekarwo dan Gubernur
Sumatera Barat Irwan Prayitno.
E.E Mangindaan mengatakan, perhubungan darat memegang peranan
penting dalam percepatan pertumbuhan ekonomi. Untuk itu, kementerian
perhubungan (kemenhub) ingin memanfaatkan rakor ini guna menampung aspirasi
dari tiap-tiap daerah. Dengan begitu diharapkan permasalahan bisa diselesaikan
sehingga berdampak pula pada roda ekonomi. “Masukan yang kami dapat dari bawah
akan dijadikan acuan dalam pelaksanaan program di tahun-tahun mendatang,”
katanya.
Selain rakor, kegiatan juga diwarnai penyerahan bantuan bus
dari kemenhub kepada beberapa pemerintah daerah dan universitas. Serta
pemberian penghargaan Wahana Tata Nugraha (WTN). Kali ini, Kota Surabaya
kembali berhasil meraih WTN kategori kota raya/metropolitan. Penghargaan
diserahkan Menteri Perhubungan RI, E.E Mangindaan kepada Walikota Surabaya, Tri
Rismaharini.
WTN merupakan penghargaan yang diberikan kepada pemerintah
provinsi dan pemerintah kabupaten/kota atas kemampuan daerah dan peran serta
masyarakat dalam meningkatkan penyelenggaraan sistem transportasi di perkotaan.
Harapannya, dapat memacu pemerintah daerah untuk menciptakan sistem lalu lintas
dan angkutan kota yang tertib, lancar, aman, efisien, berkelanjutan dan
menjamin equitas pengguna jalan.
Ditemui usai acara, Walikota Tri Rismaharini menyatakan bahwa
WTN sebagai bentuk apresiasi pemerintah pusat terhadap komitmen pemkot dalam
membangun sarana transportasi di Surabaya. Dalam pelaksanaannya, menurut
walikota, ada dua hal yang dinilai paling mendesak. Yang pertama soal
penyelenggaraan angkutan massal cepat (AMC) yang kini sudah masuk tahap sounding ke para investor.
Guna memperlancar pembangunan AMC, Risma -sapaan walikota-
mengaku pihaknya sudah meminta bantuan kepada kemenhub. Persisnya untuk
membantu proses tender angkutan massal. “Tadi saya sudah bicara dengan pak
Menteri (Menteri Perhubungan) dan beliau menyatakan siap mengirimkan tim ahli
untuk mendukung percepatan pembangunan AMC,” ujarnya. Jika tidak ada kendala
berarti, walikota memprediksi pada 2015 proyek tersebut sudah bisa terealisasi.
Kemudian yang tak kalah penting yakni masalah lahan parkir.
Sebagaimana diutarakan mantan Kepala Bappeko Surabaya itu bahwa disamping
infrastruktur jalan, kendaraan juga membutuhkan tempat parkir. Kondisi sekarang
nyatanya masih banyak kendaraan yang parkir di sembarang tempat. Meski Dishub
Surabaya sudah berkali-kali menertibkan namun masih ada saja yang parkir
seenaknya sehingga menyebabkan kemacetan dan mengganggu pengguna jalan lain.
Nah, untuk itu pemkot kini tengah ancang-ancang membangun
gedung-gedung parkir. Gedung dengan konsep park
and ride itu rencananya akan diintegrasikan dengan AMC baik trem maupun
monorel. Letaknya pun sudah melalui perencanaan matang. Harapannya, fasilitas
tersebut mampu mengkoneksikan mall-mall, sentra perdagangan, dan lokasi-lokasi
penting di Surabaya. Dengan demikian, ke depan tidak ada lagi kendaraan yang
parkir di badan jalan, semua masuk ke gedung parkir. “Tahun depan
pembangunannya akan dimulai,” terangnya.
Rencana pemkot membangun gedung-gedung parkir dibenarkan
Kepala Dishub Surabaya, Eddi. Dia mengatakan, pembangunan park and ride sebagai persiapan menyambut hadirnya trem dan
monorel. Sebab, park and ride
termasuk sarana pendukung disamping angkutan feeder yang mengcover
titik-titik yang tidak terjangkau trem-monorel.
Eddi menambahkan, keberhasilan Surabaya meraih WTN tidak
lantas membuat pemkot berpuas diri. Dishub terus mengembangkan Intelegent
Transport System (ITS), yakni sistem pengaturan lalu lintas yang tak lagi
mengandalkan hitung mundur, melainkan pemantauan kepadatan ruas jalan melalui
kamera. Dengan begitu, kontrol lalu lintas bisa lebih dinamis bergantung
kondisi kepadatan kendaraan. “ITS sekarang sudah tersebar di lebih dari 32
titik. Jumlahnya akan terus ditambah,” pungkasnya.