Surabaya Newsweek - Banyaknya
prestasi di bidang pendidikan yang telah
diraih para murid, guru dan kepala sekolah di Kota Surabaya. Tidak hanya
prestasi di tingkat propinsi dan nasional, tetapi juga prestasi di tingkat
dunia. Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya tidak menutup mata dengan kenyataan
tersebut. Untuk menghargai prestasi guru-guru di Surabaya, Pemerintah Kota
(Pemkot) Surabaya menggelar acara khusus untuk mereka yang bertajuk apresiasi
guru Teteg, Tatag dan Tutug yang digelar di Taman Surya.
Sebanyak 6000 guru SD, SMP, SMA dan SMK baik negeri dan
swasta, ambil bagian dalam acara bertema dengan semangat profesionalisme menuju
Surabaya sebagai barometer pendidikan nasional ini. Mereka adalah guru
berprestasi tingkat kota, provinsi, nasional dan bahkan internasional.
Sebelum acara dimulai, para
guru dan kepala sekolah berprestasi, dikirab lebih dulu dari Balai Pemuda
menuju Taman Surya. Menariknya, dalam acara pawai tersebut, para guru tidak
mengenakan seragam dinas yang biasanya mereka pakai ketika menjalankan
tugasnya. Para guru ini mengenakan pakaian unik dan atraktif yang diseusikan
dengan karakter dan prestasinya.Ada yang berpakaian ala hanoman, punakawan,
pencak silat, juga gebyar busana bertemakan lingkungkan.
Dalam sambutannya, Walikota
Surabaya, Tri Rismaharini menyampaikan terima kasih dan penghargaan
setinggi-tingginya kepada para guru, kepala sekolah dan murid di Surabaya yang
telah mengharumkan nama Surabaya melalui prestasi membanggakan.
“Atas nama pribadi dan Pemkot
Surabaya, saya menyampaikan penghormatan dan penghargaan kepada kepala sekolah
dan guru yang telah membawa sekolah dan anak-anak berprestasi baik di tingikat
kota hingga tingkat dunia,” ujar Walikota Risma sembari membungkukkan badan sebagai
tanda penghormatan.
Walikota berharap, ragam
prestasi yang sudah diraih, hendaknya tetap dipertahankan di masa
mendatang. Apalagi, tantangan akan lebih besar daripada sekarang. Walikota
Risma juga mengingatkan para guru dan kepala sekolah untuk menyiapkan
murid-murid sebagai pribadi yang unggul dan siap bersaing di tengah
globalisasi.
“Saya berharap, anak-anak
Surabaya bisa menguasai berbagai bidang tidak hanya di Indonesia, tetapi
juga duia. Saya yakin kita bisa karena
kita memiliki guru-guru terbaik. Yang terpenting, jangan lengah dan pantang
menyerah. Kita harus tetap semangat, bisa?” sambung Walikota Risma yang
disambut teriakan “bisa” oleh para guru.
Sementara Kepala Dinas
Pendidikan (Dispendik) Surabaya, IKhsan mengatakan, kegiatan ini digelar sebagai
bentuk apresiasi Pemkot Surabaya terhadap guru-guru prestasi di Surabaya.
Ikhsan berharap, ke depan, Surabaya bisa menjadi barometer pendidikan nasional.
“Semoga tujuan kita mewujudkan
Surabaya sebagai barometer pendidikan nasional, bisa tercapai tahun ini.
Tentunya dengan dukungan dari semua pihak,” tegas Ikhsan.
Dalam acara tersebut, para guru
berprestasi mendapatkan sertifikat yang diberikan langsung oleh Walikota Risma.
Di acara ini juga diberikan hadiah lomba layanan orinetasi siswa berupa laptop
dan LCD. Juga hadiah doorprize bagi para guru yang hadir di acara tersebut.
Walikota Risma bersama Ketua
DPRD Surabaya, Mochamad Machmud didampingi Sekkota Surabaya, Hendro Gunawan,
Kepala Dispendik Surabaya, Ikhsan dan Wakil Ketua DPRD Surabaya, Ahmad Suyanto
juga melakukan pelepasan burung dara derkuku dan ratusan balon berwarna-warni
ke udara.
Acara kemudian dilanjutkan
dengan tari-tarian dari berbagai sekolah. Diantaranya dari siswa-siswi SMKN 1
Surabaya yang berpredikat juara III lomba yel-yel tingkat nasional. Juga dari
SMA Kemala Bhayangkara 1 Surabaya. Acara semakin semarak dengan penampilan band
dari Kadispendik dengan Kadispendik, Ikhsan tampil sebagai drummer dan Walikota
Risma ikut bernyanyi di atas panggung.
Ketua DPRD Surabaya, Mochamad
Machmud memberikan apresiasi tinggi terhadap gelaran acara tersebut.
Menurutnya, acara ini merupakan ide kreatif dari Dispendik Surabaya dan juga
Walikota Surabaya. “Acara ini bagus karena guru tidak monoton mengajar di
ruangan. Apalagi juga ada nilai seninya seperti dekorasi baju hias beraneka
macam, ujar Machmud.
Diharapkan Machmud, acara yang
digelar kali kedua ini bisa menjadi ikon baru bagi Kota Surabaya. Karenanya,
dia menekankan agar acara ini dikemas secara profesional pada pelaksanaan tahun
depan. Dia mengaku terkesan dengan kolaborasi harmonis antara guru dan murid.
Apalagi, di acara tersebut, tidak hanya murid-murid yang tampil sebagai “artis”
dalam peragaan busana. Para guru pun juga ikut terlibat langsung.
“Saran saya, ke depannya,
peragaan busana ini bukan hanya atraksi, tetapi harus dilombakan, mana yang
terbaik. Termasuk juga yel-yel nya, mana yang paling kreatif. Sehingga para
guru dan murid aka lebih termotivasi,” sambung Machmud. (*** )