Anehnya , Pemkot Tak pernah gelisah dan merasa
sedih atas aset yang diambil orang lain
, sebenarnya ada apa dengan
kepemimpinan Risma Sebagai
Walikota Surabaya, yang dinilai
publik masih ‘melempem’ dan lemah .
Kalau kita bicara pembangunan Kota
Surabaya , penataan taman – taman okelah mungkin bisa dibilang Walikota
wanita pertama kali dibilang bagus, namun kalau kita bicarta
masalah aset berupa BTKD masih jauh dari pengamanan aset malah, sebaliknya aset Pemkot berupa tanah
terus hilang satu persatu tanpa
adanya antisipasi pencegahan dan
pengamanan aset Pemkot .
Ironis memang , tapi itulah
potret Walikota Surabaya sekarang ini , malah aset pemkot yang terkesan dibiarkan hilang oleh Walikota, inikan aneh , ada
beberapa faktor kemungkinan Risma belum
mengerti tujuan dasar menjadi
Walikota . .
Secara fisik memang
Kelurahan lemah akan tetapi secara yuridis atau dasar
hukum kelurahan dan Pemkot Surabaya mempunyai bukti kuat akan adanya buku kretek
dan buku kerawangan masih menyebutkan bahwa Tanah tersebut masuk Bekas Tanah Kas Desa.
Sama halnya dengan bagian Dinas Pengelolaan Tanah Dan Bangunan Pemkot Surabaya , dinas tersebut hanya slogan saja , fungsi dan tujuan dinas
tersebut hanya omong kosong , banyak
berunding dan melakukan rapat akan tetapi tidak pernah bergerak dan orang- orangnya
yang menjabat mulai dari Kepala dinas dan kabitnya banyak yang aneh.
Kepala dinasnya selalu sembunyi
dikantor dan anak buahnya bilang selalu repot tidak bisa diganggu bila mau dikonfirmasi,
sedangkan dua kabid pengamanan dan
pemanfaatan selalu lempar tanggung jawab . kalau kita cermati kepala Dinas Dan
Kabid adalah satu paket diduga kuat ada
konspirasi penguasaan aset Pemkot untuk orang lain . terbukti Dinas Pengelolaan
Tanah Dan Bangunan tidak pernah bergerak
ketika Bekas Tanah Kas Desa dirampok oleh orang lain.
Informasi yang dihimpun
Newsweek Lurah Maanukan Kulon
menjelaskan, pernah menolak ketika
pemilik tanah akan mengajukan peningkatan hak dari HGB ke SHM” karena tanah tersebut Bekas Tanah Kas Desa , dan mengajurkan
langsung saja ke BPN , “ ujarnya..
Masih Lurah Masnukan Kulon
Roihan Pernah juga di datangi pembeli dan bertanya status tanah tersebut dia (
Lurah Manukan Kulon – Red), mengatakan kepada pembeli bahwa statusnya masih HGB dan tanahnya milik Pemkot , kalau mau beli silahkan ,” tutur roihan didalam
ceritanya.
Dikonfirmasi terkait jual beli bangunan seharga 1 Miliar tersebut yang tanahnya masih milik
Pemkot, Lurtah Manukan Kulon
Mengatakan,:” saya tidak tahu mas. Terkait jual beli mungkin langsung ke Notaris , “ terang Roihan Lurah Manukan Kulon . Bersambung ( Ham).