Sejak
diresmikan pada 2010, rumah sakit yang dimiliki Pemkot Surabaya itu banyak
mengalami perkembangan signifikan. Dirut RSUD BDH, dr Maya Syahria Saleh M. Kes
mengatakan, sebelum 2012 rata-rata pasien rawat jalan dalam satu waktu hanya
berkisar 100-an. Sekarang, rata-rata sudah mencapai 400 pasien.
Berdasar
data RSUD BDH, sepanjang 2013 sudah ada sekitar 60 ribu orang yang datang untuk
berobat. Dari segi fasilitas, penambahan tempat tidur (bed) dari 122 menjadi 200 bed merupakan salah satu upaya guna
menyikapi semakin tingginya jumlah pasien. “Semakin lama semakin banyak warga
yang memanfaatkan fasilitas kesehatan di rumah sakit ini (RSUD BDH,- Red). Dari hasil rekapan data, banyak
pasien baru pindahan dari rumah sakit lain. Ini menandakan kepercayaan
masyarakat terhadap kami semakin tinggi,” ungkap Maya disela-sela acara.
Di sisi
lain, mantan Kepala Puskesmas Balongsari ini mengungkapkan, RSUD BDH juga
tengah berupaya beralih ke status BLUD (Badan Layanan Umum Daerah). Keunggulan
BLUD yakni pengelolaan rumah sakit bisa lebih fleksibel. Misalnya, untuk
pengadaan obat bisa lebih cepat. Itu sangat berguna dalam situasi-situasi
penting seperti menipisnya stok obat.
Nah, sebelum
resmi berstatus BLUD, rumah sakit harus terlebih dulu melewati serangkaian
tahapan. Salah satunya verifikasi dan kunjungan oleh tim BLUD. Adapun
aspek-aspek yang akan dicermati oleh verifikator meliputi sumber daya manusia,
pengelolaan keuangan, perencanaan strategis, dan pelayanan. “Saat ini masih
proses. Semoga bisa cepat terrealisasi,” sambungnya.
Fasilitas
kesehatan di RSUD BDH terus bertambah. Bertepatan dengan HUT ke-3, rumah sakit
plat merah itu selain mengadakan pengobatan gratis juga me-launching
Poli Pelayanan Rehabilitasi Medik. Poli tersebut berfungsi memberikan pelayanan
kesehatan meliputi fisioterapi, okupasi terapi, ortesa prostesa, dan bimbingan
mental sosial
Sementara,
Wali Kota Tri Rismaharini berharap RSUD BDH bisa lebih memberikan manfaat bagi
warga, khususnya yang tinggal di wilayah Surabaya barat. Menurut dia,
masyarakat tak perlu jauh-jauh mencari tempat berobat agar cepat mendapat
penanganan. “Kalau tinggal dekat sini, kenapa harus cari yang jauh? Toh
kualitasnya tak jauh beda dengan rumah sakit lain,” katanya. ( Ham )
.