Hendro Gunawan
Dilantik jadi Sekkota
Surabaya Gerbong mutasi di lingkungan
Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya kembali bergulir. Jumat (5/7), Wali Kota Tri
Rismaharini melantik ratusan pejabat struktural yang menempati posisi barunya.
Satu diantaranya yakni Sekretaris Daerah Kota (Sekkota) yang kini resmi dijabat
Hendro Gunawan.
Hendro yang sebelumnya sebagai Kepala Badan Perencanaan dan Pembangunan
(Bappeko), didaulat sebagai Sekkota definitif. Hal tersebut tertuang dalam
Surat Keputusan (SK) Gubernur Jawa Timur nomor 821.2/426/212/2013 tentang
Pengangkatan dalam Jabatan. Surat tertanggal 18 Juni 2013 itu juga menyatakan
bahwa Hendro resmi menjalankan peran barunya terhitung sejak tanggal
pelantikan.
Lantas siapa yang mengisi Kepala Bappeko?. Posisi tersebut kini disandang
Agus Imam Sonhaji, mantan Kepala Dinas Cipta Karya dan Tata Ruang (DCKTR).
Sementara DCKTR dipimpin Eri Cahyadi dengan status pelaksana tugas (plt). Dia
juga merangkap jabatan sebagai Kepala Bidang Tata Bangunan di dinas yang sama.
Selain Hendro dan Agus, Febria Rachmanita diberi mandat mengepalai Dinas
Kesehatan (Dinkes). Febria selama ini sudah menjalankan tugasnya sebagai Plt.
Kadinkes, menggantikan Esty Martyana Rachmie yang pensiun beberapa waktu lalu.
Namun, baru sekarang statusnya ditetapkan sebagai pejabat definitif.
Sementara, Eko Agus Supiadi, Plt. Kepala Dinas Perdagangan dan
Perindustrian (Disperdagin) diberi mandat memimpin Badan Koordinasi Pelayanan
dan Penanaman Modal. Posisinya di Disperdagin diisi Widodo Suryantoro yang
sebelumnya menjabat Kabag Perekonomian.
Pelantikan Sekkota, Jumat (5/7), sebenarnya sedikit mendobrak tradisi yang
ada. Selama ini, prosesi pengambilan sumpah Sekkota selalu dilaksanakan tersendiri,
tidak digabung dengan pelantikan pejabat lain. Terkait hal ini, Wali Kota Tri
Rismaharini mengatakan, mutasi atau perpindahan jabatan merupakan suatu hal
yang lumrah. Termasuk Sekkota juga sama-sama sebagai abdi masyarakat. “Jabatan
adalah amanah. Yang terpenting bagaimana menjalankan tugas baru dengan
sebaik-baiknya,” katanya.
Risma -sapaan akrab wali kota-, menyatakan, pergeseran posisi di lingkup
pemkot dilakukan bukan atas dasar suka atau tidak suka, melainkan dengan
mempertimbangkan penempatan pejabat sesuai kompetensinya. “Saya juga menekankan
para camat dan lurah lebih rajin turun ke masyarakat,” pesannya kepada seluruh
peserta pelantikan.
Kepala Badan Kepegawaian dan Diklat (BKD) Yayuk Eko Agustin, menambahkan,
total pejabat yang dimutasi sebanyak 187 orang. Rinciannya, promosi 106 orang
dan rotasi 81 orang. Jika dilihat berdasar eselon, eselon II.a 1 orang, II.b 6
orang, III.a 12 orang, III.b 23 orang, IV.a 110 orang, dan IV.b 35 orang.(***)