Segenap lapisan masyarakat Kota
Surabaya dihimbau untuk ikut peduli dalam menjaga kebersihan Kota Surabaya.
Ajakan itu disampaikan Walikota Surabaya, Ir Tri Rismaharini MT saat acara
launching “Surabaya Bersinar 2013, Green and Clean” di Graha Sawunggaling
gedung Pemerintah Kota Surabaya, Jumat (3/5).
Dikatakan Risma, menjaga Kota
Surabaya tetap hijau (green) dan
bersih (clean) menjadi kewajiban bagi
semua warga di Kota Pahlawan. Agenda Surabaya Green and Clean ini merupakan
kelanjutan dari tahun sebelumnya. Tahun lalu ada 160 peserta yang terlibat
dalam program ini. Untuk tahun 2013, walikota meminta partisipasi warga lebih
ditingkatkan. Jumlah pesertanya diharapkan
lebih banyak dari tahun sebeumnya.
“Saya minta, nanti untuk green and
clean 2013, setiap kelurahan harus ada pesertanya. Jadi peserta saja. Ndak apa-apa. Saya tidak meminta menjadi juara. Tidak harus bagus
(kelurahannya) tetapi bersih. Pokoknya ada partisipasi masyarakat,” tegasnya.
Menjaga Surabaya tetap hijau dan
bersih menjadi keharusan karena untuk tahun 2013 ini, Kota Surabaya kembali
masuk nominasi penghargaan prestisius di bidang lingkungan, Adipura Kencana.
Kota Surabaya bahkan berada di posisi teratas dalam pemeringkatan nominator
penerima Adipura Kencana untuk kategori kota Metropolitan berdasarkan penilaian
tahap pertama.
Namun, Risma menekankan bahwa
mewujudkan Surabaya yang bersih dan hijau tidak hanya bertujuan untuk
memperoleh penghargaan Adipura Kencana 2013. Bagi salah satu walikota yang
masuk nominee walikota terbaik dunia
ini, kebersihan dan keindahan kota bukan hanya soal penghargaan, tetapi lebih
kepada budaya warga dan juga kesehatan masyarakat. Menurutnya, di kota-kota
besar di dunia yang memiliki peradaban tinggi, lingkungan kotanya selalu
bersih.
“Seringkali saya sampaikan, orang
kalau melihat kota kita kotor, kita akan dinilai. Dan yang paling berat kalau
kita dinilai tidak berbudaya. Apalagi, kebersihan juga identik dengan
kesehatan. Target kita bukan hanya juara Adipura Kencana, target kita itu
kesehatan,” jelasnya.
Walikota lantas mengingatkan para
camat, lurah dan juga warga yang hadir dalam acara tersebut, bahaya yang bisa
muncul jika lingkungannya kotor. Salah satu bahaya yang mengancam adalah
penyakit Demam Berdarah (DB). Ini karena ancaman DB kini meneror warga
Surabaya. Beberapa wilayah seperti Kecamatan Sawahan, Tandes, Sukolilo,
mendapat peringatan dari walikota untuk menekan angka korban DB di wilayahnya.
Mereka dihimbau untuk menggerakkan warganya agar memberantas DB dengan rajin
menguras bak mandi, menutup tempat dan wadah air, mengubur barang-barang yang
sudah tidak berguna seperti kaleng dan botol yang memungkinkan untuk menampung
air.