Rangkaian semarak Hari Jadi Kota Surabaya (HJKS) 2013 tidak
hanya diisi berbagai kegiatan hiburan. Ada pula kegiatan bertema kesehatan
seperti Surabaya Health Season (SHS) dan timbang balita serentak.
SHS sudah dimulai sejak April dan akan berlanjut hingga Mei.
Program SHS meliputi pameran kesehatan, workshop, serta diskon di beberapa
rumah sakit dan laboratorium. “Setiap tahun kami selalu menyemarakan HUT Surabaya
melalui program-program kesehatan,” ujar Kabid Pelayanan Kesehatan Dinas
Kesehatan (Dinkes) Surabaya, Sri Setiyani, Selasa (30/4).
Terkait program timbang balita serentak, Sri mengatakan,
kegiatan tersebut akan dilaksanakan pada Kamis (2/5) di seluruh posyandu
se-Surabaya mulai pukul 8.00-12.00 WIB. Diperkirakan sekitar 165 ribu balita
akan ditimbang serentak di 2.817 posyandu.
Menurut Sri, tujuan utama penimbangan balita adalah untuk
menentukan status gizi balita. Status gizi bisa dilihat dari berat dan tinggi
badan. Jadi, selain ditimbang, balita juga akan diukur tinggi badannya. “Nah,
dari situ nanti baru bisa dikategorikan apakah balita yang bersangkutan masuk
golongan gizi buruk, gizi kurang, gizi normal, atau gizi lebih,” paparnya.
Jika dilapangan ditemui balita dengan gizi buruk, ia
menegaskan, pemkot akan melakukan langkah intervensi berupa pendampingan dan
pemberian makanan tambahan (PMT). PMT diberikan selama tiga bulan secara
gratis. Mengapa harus tiga bulan? Sri menjelaskan berdasarkan penelitian,
pemberian asupan kalori tertentu dalam kurun waktu tersebut mampu menaikkan
status gizi balita.
Selain PMT, pemkot secara intens juga akan melakukan
pendampingan terhadap keluarga balita gizi buruk. Pendampingan dirasa sangat
penting mengingat penyebab gizi buruk tidak hanya karena kurang makan, tapi
juga dipicu oleh salah asuh dan perilaku yang kurang paham akan nilai-nilai
gizi.
“Kami masih sering
menjumpai ada balita yang hanya diberi makan kuah soto atau kuah bakso plus
nasi dan sedikit daging. Padahal, itu kan belum tentu cocok bagi balita,”
ungkapnya. Tak lupa, Sri mengingatkan bahwa program timbang balita serentak ini
bersifat terbuka dan tidak dipungut biaya. Artinya, siapa pun termasuk yang
bukan warga Surabaya, boleh menimbangkan balitanya. “Kami menunggu partisipasi
seluruh masyarakat dalam program ini,” pungkasnya.